Memang layak kami bahagia, momen pertama kali dan menjadi fondasi untuk terus mengasah kemampuan menulis warga sekolah.
Rasanya penantian kami selama 6 bulan berusaha menyelesaikan membuat buku antologi karya siswa, guru dan kepala sekolah terwujud. Selama berproses menyusun satu demi satu karya yang akan dibukukan, rasanya seperti sedang menyusun puzzle yang berserakan.Â
"Ah, apakah kami mampu?", kata-kata itu terkadang menyelinap datang dan menghantui. Mencoba tegar dan saling menguatkan. Akhirnya menyepakati bahwa proses ini dimaknai sebagai perjalanan melampaui sebuah tantangan. Apabila berhasil melewatinya, membuktikan bahwa kami warga sekolah berkemampuan luar biasa. Siap menghadapi tantangan, berani menghalau rintangan sehingga sampai di tujuan akhir yang dicita-citakan.
Buku antologi kami berjudul "Menjelajah Program yang Berpusat Pada Murid". Buku tersebut mengupas tentang program-program yang dilaksanakan di SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.Â
Di dalamnya diulas terkait: program rutin yang dilaksanakan setiap hari mulai hari Senin sampai hari Sabtu, pembelajaran yang menyenangkan menurut siswa, serta untaian pengalaman yang paling menyenangkan selama mengikuti kegiatan sekolah yang dirasakan siswa.Â
Selain itu disuguhkan karya guru yang mengupas praktek baik pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Sedangkan kepala sekolah mengupas hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi program dengan melibatkan aset yang dimiliki sekolah.
Adapun langkah mudah menyusun karya antologi warga sekolah, sebagai berikut:
1. Melakukan sosialisasi dan penyamaan persepsi. Di awal semester ganjil dilakukan sosialisasi untuk menyamakan mimpi menerbitkan buku antologi beserta langkah kongkrit mencapainya. Untuk memudahkan prosesnya diperlukan kordinasi, komunikasi dan kolaborasi secara berkesinambungan diantara warga sekolah.Â
2. Membuat tim penyusun naskah. Tim ini bertugas menerima dan mengumpulkan naskah dari siswa, guru dan kepala sekolah. Tim yang solid menjadi kunci sukses mewujudkan impian. Setiap anggota tim memiliki tanggungjawab dan mampu melaksanakan peran masing-masing.
3. Konsisten dalam melaksanakan tugas. Terutama untuk tim secara rutin melakukan edit naskah. Inilah proses terberat yang tim alami karena diperlukan kejelian dan berdamai dengan rasa lelah yang kadang menghantui. Selain itu tim juga berusaha menyempurnakan seluruh bagian karya mulai dari kata pengantar, merapikan naskah dengan diksi terkesan berserakan, sampai akhirnya menyusun sinopsis.
4. Mengirimkan naskah kepada penerbit. Nah, setelah naskah dikirimkan rasanya mulai sedikit ringan beban tim. Karena mulai berkurang perannya. Hanya melakukan cek hasil review, setelah dirasa tidak ada kekeliruan maka dilakukan percetakan.
Ternyata bermimpi ingin menerbitkan buku antologi, mudah jika dijalani. Yang berat itu memulainya.
Semoga buku antologi karya siswa, guru dan kepala sekolah SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Bandung Barat menjadi pemantik untuk terus berkarya menerbitkan buku lainnya di masa yang akan datang.
Semoga.
KBB, 28 Januari 2024