Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisah Kegagalan Jadikan Mantan Pacar

30 November 2022   22:29 Diperbarui: 30 November 2022   22:51 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary, bulan Desember 2022 akan segera tiba. Berarti jika merunut kisah perjalanan dari 2013, ternyata saya harus menjalani hampir satu dekade. Saya harus berproses agar lebih mapan, matang, mandiri, berdikari dan kreatif. Saya rasa setelah mengalami proses panjang. 

Sekarang  sampai pada sebuah kesimpulan bahwa upaya pendewasaan diri akan terus berlangsung dan berkelanjutan dimana pun dan dalam kondisi apapun. Perlu sebuah kerja keras dan langkah pasti tanpa henti agar mendapatkan nilai kebermaknaan dari seluruh pengalaman hidup yang sudah dilewati. 

Perukah kita merasa terpukul dengan ulasan masa lalu yang terkadang datang menyeruak di sela-sela malam yang hening? Bahkan terkadang mengintip di setiap bayangan tatkala dalam ketidaksengajaan melewati langkah yang pernah dilalui? 

Sepertinya, untuk memulai hal baru alangkah bijaknya dilakukan dengan tahapan:

  • Mulai dari diri. Alangkah baiknya jika sebelum melakukan suatu hal kita merenung dan memikirkan dengan baik apa yang sudah terjadi dan apa yang diri sendiri miliki untuk memperbaikinya. Mulai dari diri dijadikan sebagai langkah reflektif untuk memulai hal baru. Biasanya dengan merunut berbagai kisah perjalanan sehingga dari jawaban-jawaban yang diperoleh akan mendapatkan suatu sikap yang menguatkan dan mendorong untuk "move on" dari masa lalu yang biasanya cenderung tidak sesuai dengan harapan. Inilah akar masalah dari mengapa masa lalu selalu mengambil porsi terbesar dalam ingatan. 

  • Boleh direnungkan bahwa masa lalu yang sudah dialami yang cenderung ingat dan diulang dengan durasi sering dan terus menerus maka akan memberikan kemungkinan serta ruang menjadi hal yang melekat dan akan sulit untuk dilupakan. Sepertinya kenangan tersebut terpatri erat dalam ingatan. Untuk itulah, sesegera mungkin segera sadar dan mulai mengurangi intensitas mengingat dan terus menerus menggali kisah kegagalan masa lalu. 

  • Biarkan  kisah kegagalan di masa lalu tertimbun jauh dan sesegera mungkin mengembalikan kisah masa lalu dilempar ke lautan yang paling dalam. Tak ada gunanya untuk terus dikenang mendingan "move on". Bangkit untuk memulai hal baru, karena diri sudah pantas mendapatkan kenangan menggembirakan untuk peristiwa ke depan. Jangan sampai kegagalan menghantui dan dirasakan berulang. Perbanyak konsultasi, berbagi dan diskusi dengan orang tua, teman agar mendapatkan masukan-masukan yang membangun dan menguatkan.

  • Melakukan aktivitas baru yang disenangi untuk mengisi waktu luang. Kegiatan ini sebagai wadah untuk menambah kekuatan diri dengan banyak meluangkan waktu untuk mengisi dengan kegiatan positif. Kegiatan yang dilakukan di sela-sela jeda dari pekerjaan yang mengurangi aktivitas melamun. Alihkan perhatian dengan banyak membaca buku, melakukan olah raga, menikmati hal yang disenangi. Bahkan bisa melakukan aktivitas ringan menjawab kuis. Keseluruhan kegiatan tersebut akan menutup kesempatan diri bergelut dengan kenangan kegagalan masa lalu.

  • Mempererat kolaborasi dengan melakukan pertemanan positif. Inilah salah satu bentuk untuk mengubah kegagalan menjadi keberhasilan di masa depan. Banyak bergul, mengikuti aktivitas yang mendukung visi masa depan yang sudah dibuat diri, memupuk keyakinan dan pemahaman bahwa diri bisa memiliki kelebihan yang bisa diandalkan. Hanya  perlu digali dengan melakukan kolaborasi agar bisa menguatkan  dan mempercepat pencapaian pada tujuan. Kolaborasi menjadi kata kunci untuk mampu berkomunikasi secara aktif. Pada akhirnya akan bertumbuh sebuah sikap saling menguatkan dan berbagi trik dan tips untuk pengembangan potensi diri ke arah positif sehingga ke depan akan memunculkan keberhasilan baru.

  • Memperkuat sikap spiritual dengan banyak berdoa dan beribadah untuk menguatkan diri agar semakin tenang dan terkendali. Sikap spiritual akan menumbuhkan kesadaran diri bahwa segala hal yang terjadi sesuai dengan takdirnya. Pada akhirnya kita akan menyadari bahwa kegagalan yang dialami bukan akhir dari karir atau pencapaian prestasi. Justeru sebaliknya menjadi jembatan untuk keberhasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Segala sesuatu pasti ada hikmahnya.

  • Menyusun rencana baru dengan sering melakukan diskusi refleksi aktivitas dan pembuatan rencana tindak lanjut. Mungkin dengan membuat catatan-catatan yang menuliskan target pribadi yang sedang dijalani, sudah dicapai bahkan yang akan dijalani di masa depan. Dengan membuat rencana maka target capaian serta upaya yang harus dilakukan untuk menggapainya menjadi terarah dan bisa diprediksi hasilnya.

  • Eksekusi melalui aksi nyata. Lakukan dan buktikan bahwa diri adalah sosok yang beda dan unggul dengan menampilkan karya terbaik. Sudah pasti dengan persiapan yang matang dan diurutkan berdasarkan skala prioritas agar pencapaian keberhasilan sesuai dengan target yang sudah di tetapkan. Perlu kekuatan yang sifatnya instrintik dan ekstrinstik. Sebenarnya energi terbesar yang menjadi kekuatan untuk kuat menjalani berbagai tantangan adalah dorong dari dalam diri sendiri. Semakin kuat daya juang maka kesempatan untuk meraih keberhasilan semakin terbuka lebar.

Biarkan mantan melihat bahwa kegagalan masa lalu tidak menjadi penghalang untuk meraih keberhasilan yang lebih besar. Justeru kegagalan masa lalu memberikan pengalaman bahwa diri sendiri telah berhasil menemukan seribu cara untuk mendapatkan kata sukses. Lupakan kisah kegagalan seperti kita yang mampu melupakan mantan, ada kisah memang indah dikenang tapi bukan untuk diulang

KBB, 30112022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun