Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Miskomunikasi di Bulan Puasa, Bisa Berakibat Pemborosan, Lho!

18 April 2021   04:42 Diperbarui: 18 April 2021   05:18 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah Ramadhan ke-26 sejak menjalani biduk rumah tangga. Banyak cerita yang dilalui tetapi yang mengherankan baru terjadi selama bulan Ramadhan ini. Cerita diawali dari kejadian lucu tanpa disadari. 

"Paket," terdengar suara kurir bersuara lantang di pintu gerbang. Tanpa pikir panjang langsung diterima. Bergegas membuka, mataku terbelalak tak percaya isinya sama percis dengan yang saya beli. Tergeletak 2 kotak kurma yang masih mengkal dan satu toples kurma yang biasa. 

Sekejap tertegun, karena di hari yang sama saya pun membeli kurma dengan jenis dan jumlah yang sama. Sungguh sebuah keajaiban atau kekonyolan yang saya lakukan. Hal ini baru dialami di bulan Ramadhan ini. Plus sebuah pemborosan yang menguras kantong anggaran. Kan sayang membeli barang secara berlebihan.

Seisi keluarga geger menertawakan, saya pun nyengir kuda. Tetapi di dalam hati ada pertanyaan, "mengapa bisa terjadi, padahal dulu tidak pernah mengalami hal seperti ini?" Dari kejadian tersebut dipetik hikmah yang harus menjadi pembelajaran agar tidak terulang. Ternyata ada hal yang perlu ditumbuhkan kepada pasangan dalam bentuk:

  1. Lebih memberikan perhatian/attention kepada pasangan. Perhatian untuk hal yang biasa dilakukan sehari-hari, seperti dalam bentuk menyimak tuturan yang lawan bicara utarakan.  Memberikan perhatian penuh terhadap kata-kata yang pasangan ucapkan sebagai bentuk saling menghargai. Terutama untuk hal yang sifatnya penting, kalau memang punya sifat pelupa mencatat apa yang pasangan katakan itu lebih baik. Dengan memberikan perhatian akan merekatkan ikatan pernikahan dan memberi peluang untuk saling berbagi. Kita pun akan merasa tidak dihargai jika sedang berbicara orang yang diajak ngobrol memberikan kesan menyepelekan. Apalagi kepada pasangan wah, harus dihindari.
  2. Adanya saling percaya. Sebagai pasangan sikap saling mempercayai perlu terus dibina dan dipupuk dengan memberikan kesempatan kepada pasangan untuk leluasa dalam beraktivitas. Sehingga pasangan tidak akan merasa diawasi dan mendapat tekanan yang  kemungkinan menimbulkan rasa cemas dan takut yang tak beralasan. Berikan dan tumbuhkan kepercayaan sepenuhnya. Percaya bahwa dia bisa mengerjakan dengan style sendiri, tidak perlu didikte. Jangan egois ingin menang sendiri dan memiliki sifat ingin "berkuasa". Di dalam rumah tangga tidak ada "penguasa" dan yang "dikuasai".
  3. Berkomunikasi secara terbuka. Inilah kunci keutuhan. Dengan berkomunikasi maka pesan yang disampaikan tidak ada yang keliru. Kita dan pasangan akan saling melengkapi dan memberikan solusi jika ada permasalahan penting, baik itu tentang rencana pendidikan anak, mengunjungi saudara, memberi bantuan, sampai menanyakan apa yang sebaiknya dimasak hari ini. Sehingga tidak akan terjadi salah persepsi. Kan yang rugi diri sendiri. Adanya miskomunikasi cuan di kantong akan tergerus akibat kelakuan konyol dengan melakukan pengeluaran untuk hal yang tidak diperhitungkan.
  4. Lakukan rencana bersama sebelum belanja. Hal ini sepertinya sederhana tetapi jika diabaikan akan berabe. Bisa jadi hal yang saya alami akan terulang oleh orang lain. Tidak salahnya jika meluangkan waktu untuk menemani pasangan belanja. Bukankan tak merugi untuk berbagi waktu bersama, bahkan lebih menghemat tenaga sebab ada yang membantu menjinjing bawaan, bahkan bisa saling bertukar pendapat jika ada perubahan pada menu yang akan disajikan. 

Hindari miskomunikasi, apalagi di bulan puasa yang lebih membutuhkan anggaran tambahan untuk belanja harian. Hindarkan sikap saling menutup diri karena gengsi, karena hal ini bisa menjadi peluang hilangnya rupiah untuk hal yang berlebihan dan berdampak pemborosan.

Bandung Barat, 18 April 2021

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun