Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mekar Kembali, Walau Tak Bisa Memiliki

28 Maret 2021   19:41 Diperbarui: 28 Maret 2021   19:47 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri/olahan canva

Bungaku mekar untuk kesekian kali. Merekah renyah violet, purple bercampur magenta beriringan. Merantai kelopak bertumpuk embun. Laksana butiran mutiara berkilau diterpa kilatan mentari yang baru menyapa. Aku tertegun sedikit mendekat. Sekadar mengucap, kau menyihirku membuat terjerat.

Mahkota bergelayut pada kelopak yang membungkuk sedikit condong ke barat. Memberi ruang leluasa mahkota bunga bermekaran bermunculan. Melirik sedikit sambil manggut-manggut. Silakan kau gelitik ruang sanubariku dengan senyum penuh jampi pemikatmu.

Kelopak tak bisa merengkuh mendekap sang mahkota lebih lama. Hanya sesaat sebelum mekar menjadi miliknya. Tatkala pagi menjelang seiring mahkota mengembang. Akan datang jodohnya yang pasti membawanya pulang.

Kelopak tersenyum merentangkan sayap agar mahkota muncul berwarna-warni. Di antara daun yang menghijau dan tangkai kokoh berpegangan. Merekat dengan erat jejak-jejak warna agar terbungkus kuat. Rapatkanlah lenganmu, labuhkanlah dagumu di bahuku yang kokoh. Bisik kelopak memberi anggukan tanda persetujuan.

Aku, kelopak bunga hanya sebagai penjaga jiwamu. Tak mampu melebihi pemilikmu. Ragamu walau dekat tak mampu disentuh. Ada ragu karena aku tak mampu menjelma seperti kupu-kupu. Aku hanya bisa memandang dan menerawang dari warna terpancarkan. Sungguh kunanti kau mekar kembali walau tak bisa memiliki. 

Bandung Barat, 28 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun