Bulan Februari 2021 sebentar lagi berlalu, di sekolahku pembelajarannya masih daring. Siswa sudah merasa bosan dan jenuh. Dari salah satu diari siswa terkuak perasaan mereka setelah melaksanakan belajar selama 1 semester.Â
Dari kata-kata yang dituliskan jelas mereka merindukan sekolah. Pada awal daring disambut dengan gembira, tetapi lama kelamaan mereka sampai ada titik bosan. Ada beberapa faktor penyebabnya, jika dikategorikan bisa berasal dari dalam diri siswa dan faktor dari luar.
Faktor tersebut adalah:
1. Faktor dari dalam diri siswa dikenakan adanya:
- perbedaan antara harapan dan kenyataan. Mereka terutama siswa kelas rendah masih belum menyadari sepenuh hati bahwa mereka sedang belajar layaknya di sekolah karena setiap hari ada tugas atau bertemu lewat layar hp dengan bu guru dan teman-temanya.Â
- Berbeda dalam memaknai arti sekolah. Menurut pemahaman mereka yang namanya belajar di sekolah itu memakai seragam lengkap, berangkat pagi, ada di kelas, ada bu gurunya dan bersama teman-teman sehingga bisa bercanda.
- Adanya tuntutan untuk memiliki karakter yang kokoh. Belajar secara daring menuntut mereka harus terbiasa mengatur jadwal dan melaksanakan tugas dari rumah. Benar-benar mereka dituntut disiplin, bertanggungjawab, dan memiliki semangat yang tinggi. Mereka harus punya daya juang luar biasa.
- Adanya rasa kangen teramat dalam, karena ingin mengenal teman dan gurunya. Walau sudah satu semester, mereka belum mengenal lebih dalam tentang siapa saja nama teman sekelasnya, rumahnya dimana, apa makanan kesukaannya, apa hewan peliharaannya. Ah, banyak cerita yang belum dibagikan.
2. Faktor dari luar dikarenakan:Â
- materi yang diberikan kurang dipahami,
- minimnya interaksi dan umpan balik,
- cara penyampaian informasi yang tidak lancar,Â
- kemampuan dalam memahami materi yang berbeda untuk tiap siswa dikarenakan adanya perbedaan gaya belajar,
- pola bimbingan orang tua yang kurang hangat dikarenakan kesibukan mengurus rumah.Â
Ternyata upaya guru yang melatih siswa untuk menulis di buku harian, dijadikan sebagai cara untuk mendapatkan:
1. Pemahaman tentang harapan yang ingin dicapai oleh siswa selama belajar di masa pandemi Covid-19.Â
2. Refleksi diri untuk evaluasi efektivitas pelaksanakan PJJ.Â
3. Upaya perbaikan terhadap program pembelajaran dengan kurikulum masa pandemi yang lebih memprioritaskan pada pemenuhan hak anak untuk mendapatkan pengalaman bermakna melalui serangkaian aktivitas belajar yang menantang untuk berfikir kreatif, mampu bekerjasama dalam sebuah tim, bisa berinteraksi dan berkomunikasi secara santun.
Bersabarlah,Nak.Â
Bandung Barat, 12221