Bunda aku menanti bulan Januari. Rasanya tak sabar menatapmu. Aku ingin segera menikmati aura dinding dan bangku sekolah.
Bunda sepatuku masih baru. Belum sekalipun dipakai untuk berlari di halaman sekolah. Baju seragamku masih terbungkus plastik bening berlapis merah.
Bunda topi merahku masih tergantung di paku di sebelah kasurku. Setiap malam hadir dalam mimpi aku memakainya. Dalam doa aku panjatkan setiap malam. Semoga sekolah segera dibuka walau dengan adaptasi perilaku baru.
Bunda aku sudah bisa cuci tangan pakai sabun. Selama ini akupun bersabar belajar dan bermain di rumah saja. Agar menghindari kerumunan. Kalau mendesak keluar selalu memakai masker. Karena aku sedang membiasakan beradaptasi di era new normal.
Bunda Januari nanti aku sudah berubah. Tak akan jajan sembarangan. Bunda tidak menunggui aku di sekolah. Bunda pulang saja. Nanti waktunya baru jemput lagi ya.
Bunda siapkan alat tulis yang lengkap. Karena aku tak mau meminjam barang teman. Akupun akan membawa botol minum dan bekal makanan sendiri. Tanpa mencoba icip-icip kudapan teman.
Bunda, sekolahku sudah siap belajar tatap muka. Alat CTPS sudah tersedia lengkap termogun. Tempat duduk sudah dijarangkan akupun sudah dibekali kit berisi perlengkapan alat kesehatan.
Aku tak sabar bertemu Januari. Apakah teman pun sama seperti aku yang rindu sekolah. Aku ingin bertemu bu guru dan teman sekelas. Marilah kita berubah dengan selalu menjaga kesehatan.Â
Mari biasakan "Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)" dengan air mengalir.
Bandung Barat, 20-11-20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H