Saat jam berdentang dua belas aku jatuh cinta. Pada pesona daun bambu yang bersuara gemerisik menyentuh relung rindu padamu. Kucuri pandang tertegun malu. Senyum tersipu. Sekarang aku kabarkan padamu.
Saat dua belas kulihat mentari di ubun-ubun. Memancarkan derai warna menyala merah berbaur jadi putih. Panas menyengat menerobos jala-jala hati. Tak mampu disembunyikan. Semua terpancar. Sekarang aku ceritakan.
Ketika dua belas malam datang menyentuh. Menusuk relung kalbu untuk tertunduk. Menerawang jauh menggapai sosok tak berbayang. Yang selalu meracau memanggil untaian kata dalam diam. Sekarang aku ungkapkan.
Ada dua belas dalam jiwa. Dua belas dalam kuantitas, cukup satu lusin dalam ukuran. Dua belas pertanda mulai merangkak dewasa. Dua belas alasan aku mencinta kompasiana.Â
Renyah, ramah, manis, menggelitik, menghibur, menarik, bermanfaat, unik, inspiratif, aktual, memesona, dan bersahabat.
Bandung Barat, 23-10-020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H