Mohon tunggu...
Ade Irena
Ade Irena Mohon Tunggu... Lainnya - Maha Siswa S-1 Farmasi

Menulis Dan Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Apa itu plagiarisme dan mengapa hal ini dianggap pelanggaran serius?

11 Desember 2024   22:39 Diperbarui: 11 Desember 2024   22:37 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pengertian dan Identifikasi Plagiarisme

Pengertian:

Plagiarisme adalah tindakan pengambilan karya, ide, atau hasil kerja orang lain tanpa izin atau atribusi yang sah, sehingga menyiratkan bahwa karya tersebut adalah milik sendiri. Hal ini melanggar nilai kejujuran intelektual dan berpotensi merugikan pencipta asli secara moral maupun hukum.

Plagiarisme tidak terbatas pada teks tertulis; cakupannya mencakup data, karya seni, musik, desain, algoritma, dan bahkan gagasan yang tidak dipublikasikan.

Identifikasi:

Untuk mendeteksi plagiarisme

1. Analisis Konsistensi: Apakah gaya penulisan berubah di beberapa bagian? Hal ini bisa menjadi tanda plagiarisme.

2. Perangkat Lunak Deteksi: Gunakan perangkat seperti Turnitin, Plagscan, atau iThenticate untuk membandingkan kesamaan dengan sumber lain.

3. Validasi Referensi: Periksa apakah semua kutipan dan sumber yang digunakan benar-benar dirujuk.

Jenis Plagiarisme Berdasarkan yang Dicuri

1. Plagiarisme Ide

Terjadi ketika seseorang mengambil gagasan inti dari karya lain tanpa atribusi. Misalnya, mengadopsi teori atau model konseptual yang dikembangkan orang lain dan mengklaimnya sebagai milik sendiri.

2. Plagiarisme Kata-kata (Literal)

Menyalin teks atau kalimat secara langsung, baik sebagian maupun keseluruhan, tanpa menyebutkan sumber.

3. Plagiarisme Data

Mencakup pencurian data penelitian, statistik, atau hasil survei yang diperoleh pihak lain tanpa izin atau atribusi.

4. Plagiarisme Visual dan Audio

Terjadi ketika seseorang menggunakan gambar, video, grafik, atau musik tanpa mencantumkan sumber atau izin penggunaan.

Jenis Plagiarisme Berdasarkan Proporsi yang Dibajak

1. Plagiarisme Utuh (Global Plagiarism)

Menyalin seluruh karya orang lain tanpa memberikan modifikasi atau atribusi.

Contoh: Mengambil artikel jurnal lengkap dan mengubah nama penulis tanpa perubahan isi.

2. Plagiarisme Parsial (Partial Plagiarism):

Mengambil bagian tertentu dari karya, misalnya satu paragraf, kutipan, atau grafik, tanpa mencantumkan sumber.

Contoh: Mengambil paragraf dari artikel berita dan memasukkannya ke dalam laporan tanpa kredit.

3. Plagiarisme Campuran (Patchwriting)

Menggabungkan beberapa sumber tanpa memberikan atribusi atau dengan sedikit modifikasi sehingga terlihat seperti karya baru.

Contoh: Menyusun ulang kalimat dari dua atau tiga artikel untuk membentuk tulisan baru.

Jenis Plagiarisme Berdasarkan Pola

1. Plagiarisme Langsung (Direct Copying):

Salinan teks tanpa perubahan apa pun, sering kali dilakukan tanpa memberikan referensi.

Contoh: Menyalin bab buku tanpa perubahan dan menggunakannya dalam makalah.

2. Plagiarisme Parafrase (Paraphrased Plagiarism):

Menyusun ulang teks dengan gaya bahasa berbeda tetapi tetap mempertahankan gagasan atau isi asli tanpa kredit kepada sumber.

Contoh: Mengubah kalimat asli dengan sinonim atau struktur berbeda tanpa menyebut sumber.

3. Plagiarisme Struktural

Menduplikasi pola atau struktur argumen dari karya lain tanpa menyebutkan sumber.

Contoh: Mengikuti alur argumen sebuah esai tanpa mengubah isi atau memberikan referensi.

4. Plagiarisme Mozaik (Mosaic Plagiarism)

Mengambil potongan-potongan kecil dari berbagai sumber dan menyatukannya menjadi satu karya baru tanpa atribusi.

Contoh: Mengambil kalimat-kalimat penting dari beberapa artikel lalu menyusun ulang untuk digunakan dalam makalah.

Jenis Plagiarisme Berdasarkan Penyajian

1. Plagiarisme Terbuka

Mengambil karya orang lain secara terang-terangan tanpa mencoba menyamarkan tindakan tersebut.

Contoh: Menyalin artikel lengkap dari internet dan memublikasikannya atas nama sendiri.

2. Plagiarisme Tersembunyi (Disguised Plagiarism)

Melakukan sedikit modifikasi pada teks atau struktur tetapi tetap menggunakan gagasan asli tanpa atribusi.

Contoh: Mengubah urutan paragraf atau menghapus beberapa bagian kecil dari karya asli.

3. Plagiarisme Fiktif (Fake Citation):

Mengutip sumber yang tidak ada atau memberikan referensi palsu untuk mendukung argumen.

Contoh: Menyebutkan buku atau jurnal yang sebenarnya tidak pernah ada.

4. Plagiarisme Self (Self-Plagiarism):

Menggunakan kembali karya pribadi yang telah diterbitkan sebelumnya tanpa izin atau keterangan yang jelas bahwa karya tersebut sudah pernah digunakan.

Contoh: Menggunakan makalah kuliah untuk diterbitkan di jurnal tanpa perubahan dan atribusi.

Referensi

1. Carroll, J. (2007). A Handbook for Deterring Plagiarism in Higher Education. Oxford: Oxford University Press.

2. Pecorari, D. (2003). Good and Original: Plagiarism and Patchwriting in Academic Writing. Journal of Second Language Writing.

3. Park, C. (2003). In Other (People's) Words: Plagiarism by University Students - Literature and Lessons. Higher Education Journal.

4. Price, M. (2002). Beyond "Gotcha!": Situating Plagiarism in Policy and Pedagogy. The Clearing House.

5. Howard, R. M. (1995). Plagiarisms, Authorships, and the Academic Death Penalty. College English.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun