Mohon tunggu...
Ade Ira Cahyanti
Ade Ira Cahyanti Mohon Tunggu... Perawat - A nurse

life is about how useful you are

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Biarkan Kedua Aplikasi Ini Bersatu dalam Satu Ikatan di Ponselmu

26 September 2020   23:37 Diperbarui: 28 September 2020   04:33 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi transfer uang. (sumber: pixabay.com)

Sejak pandemi Covid19, aktivitas diluar tempat tinggal sudah saya kurangi hampir 50 persen dari sebelumnya. Selain daripada rumah sakit-kosan-rumah sakit, Semua kegiatan yang tidak terlalu penting diluar, saya delete dari hati terdalam. Tapi sayangnya kamu malah tak kunjung ikut ter delete dari hati ini. Ehh becanda lho yaa.

Belanja online awalnya saya lakukan untuk mengurangi interaksi dengan banyak orang sehingga anjuran untuk "di rumah aja" bisa ikut saya lakukan. Asyikk.

Alih-alih berawal dari coba-coba tetapi lama kelamaan bisa menjadi sebuah kebiasaan. 

"Jiwa ini sudah meronta-ronta ingin berbelanja." Begitulah isi status wa salah satu teman saya sore tadi. 

Sebenarnya saya juga merasakan hal yang sama, hasrat ingin berbelanja juga sudah begitu besar tapi sayangnya ini masih tanggal tua ya. Hiks 

Saya pribadi juga bisa dikatakan penggemar dan konsumen online shop, bahasa keren dan kekiniaanya adalah olshop. Mau butuh apapun, bisa cari di olshop. Mulai dari yang paling murah hingga paling mahal. Mulai dari yang paling dekat sampai yang nun jauh sejauh mata memandang. Lhoo 

Kedua aplikasi ini pada dasarnya memang memberi kemudahan untuk melakukan transaksi apasaja hanya melalui smartphone, termasuk untuk membeli suatu barang tanpa harus datang langsung ke gerainya. 

Di zaman yang serba canggih ini, siapa sih yang belum bisa mengoperasionalkan aplikasi olshop di smartphone? 

Caranya juga cukup mudah, tinggal klik dan geser gambar, bisa juga dengan melihat rate penjualannya atau membaca-baca review para pembeli sebelumnya untuk melihat penilaian terhadap suatu barang. 

Sekiranya tertarik atau sesuai selera dan pas dikantong bisa langsung dibeli tanpa ribet ribet club. Top up atau transfer dari m-banking ke aplikasi olshop kemudian klik pesan, pantau ekspedisi lalu sampai ke alamat yang dituju, simple.

Bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, sedang apa saja.

Dua aplikasi yang mempunyai chemistry sangat kuat ini rasanya sulit sekali apabila harus di uninstall dari handphone,terlebih untuk golongan kaum hawa yang memang pada umumnya doyan belanja dan butuh ini itu. Apalagi ditanggal tanggal muda beberapa hari lagi hee hee.

Hampir 80 persen barang-barang yang ada di kamar saya adalah hasil menelusuri aplikasi olshop. Mulai dari kasur, bantal, kulkas, sprei, rice cooker, alat memasak, alat melukis, buku-buku, skincare dan kebutuhan pokok sehari-hari saya semua dibeli lewat olshop. 

Lho saya sudah belanja banyak banget ternyata. Maklum anak kos yang merantau, datang ke Jakarta hanya membawa 1 koper berisi baju, ups. 

Pokoknya jari-jari saya itu kejam banget deh kalo sudah melakukan checkout. 

Apalagi belanja online juga dari segi harga tidak berbeda sama sekali dibanding dengan datang langsung ke gerai. Ditambah lagi dengan diskonan diskonannya dan free ongkir yang ditawarkan semakin menggiurkan. 

Keuntungan yang paling bisa dirasakan ketika harus menetap di Jakarta adalah kemudahan untuk berbelanja online dengan memilih ekspedisi pengiriman instan yang hanya membutuhkan waktu 3 sampai 6 jam saja untuk bisa sampai ke rumah setalah selesai di pesan. 

Maklum saja, official store paling banyak berpusat di Jakarta dibanding dengan kota-kota lainnya. 

Jangan biarkan aplikasi m-banking dan e-commerce bersatu dalam sebuah ikatan di ponsel kamu

Rasanya kalimat seperti ini mungkin lebih cocok untuk seseorang yang tidak bisa mengendalikan diri untuk berbelanja atau yang tak cukup piawai mengatur keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran.

Kemudahan-kemudahan berbelanja yang ditawarkan membuat sebagian orang berprilaku boros dan sulit mengendalikan diri untuk mengurangi intensitas berbelanja atau membeli barang-barang yang pada dasarnya tidak dibutuhkan. 

Oleh sebab itu saya sebenarnya kurang setuju apabila mendekatkan aplikasi mobile banking dengan aplikasi belanja online di handphone.

Karena sebagian besar aktivitas sehari-hari kita nyaris selalu butuh menatap layar handphone. Sehingga keinginan untuk berbelanja online pun semakin besar. 

Saya jadi ingat nasihat dari ibu saya, "Pengeluaran tidak boleh melebihi pendapatan"

Yaya, bisa repot kalau pengeluaran melebihi pendapatan. Jadi sebaiknya, kamu saja yang bersatu dengan si dia dalam sebuah ikatan. Uwuu banget kaan ?

Saya pribadi kalau bertekad ingin menabung dan pengeluaran sudah terlalu banyak atau kebutuhan pokok sudah terpenuhi, saya uninstall salah satu aplikasi tersebut supaya tidak bersatu dan tidak jadi meracuni fikiran saya untuk membeli barang yang tidak saya butuhkan meskipun sesungguhnya saya inginkan. 

Setelah itu saya install kembali sekiranya keadaan keuangan mulai membaik dan barang-barang yang saya butuhkan sudah harus tersedia secepatnya.  Tapi jangan sampai lupa id dan password. Masa mau belanja harus buat akun baru lagi ? 

Sebenarnya ini hanya sebuah trik untuk mengendalikan sifat boros ala saya. Jadi kalau ada tips lain boleh boleh saja dipakai.

Ingat ya, jangan ikutan jadi besar pasak daripada tiang. Salam hangat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun