Campuran sambal dan bumbu dari rempah-rempah yang pas, dilapisi nasi yang pulen dan gurih bercampur suwiran ikan asin peda, potongan cumi ataupun udang segar, serta dilengkapi dengan daun kemangi dan daun singkong rebus dibungkus rapih menggunakan lembaran daun pisang dan dipanggang hingga daun pisang terluar berwarna sedikit kehitaman serta menghasilkan aroma yang khas dan dapat menggugah selera makan.Â
Saya pribadi paling suka dengan nasi bakar suwiran ikan asin peda yang terdapat potongan petai nya. Petai adalah tambahan rasa lezat yang tak tertandingi apabila dikombinasikan dengan nasi bakar buatan Mbak Lia. Ups ketahuan dehhÂ
Harga yang ditawarkan pun tak mahal dan sangat ramah dikantong, hanya berkisar 15.000 hingga 18.000 rupiah saja per porsinya. Satu porsi nasi bakar menurut saya sudah cukup mengenyangkan bagi perut orang dewasa. Tapi kalau masih kurang dan memang lapar bisa kok beli doubel hehehe. Biasanya Mbak Lia sendiri berhasil menjual nasi bakarnya hingga 30 sampai 35 porsi perhari.Â
Belakangan ini, beberapa rekan kerjanya telah bersedia menjadi reseller untuk penjualan nasi bakar mbak Lia. Keuntungan penjualan nasi bakar per porsinya konon tak terlalu besar, namun mbak Lia lebih suka berjualan dengan untung tak banyak akan tetapi dagangannya laris manis dan ludes terjual setiap harinya.Â
Ngomong-ngomong, bicara soal nasbak Mbak Lia, kok saya jadi lapar ya padahal sudah makan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H