Definisi "anak mami" memang beragam dan rata-rata memiliki pandangan yang buruk di mata orang lain. Ada yang mengganggap anak mami adalah anak yang manja dan tak bisa kerja, hanya bergantung hanya kepada orangtua. Anak mami tidak bisa hidup jauh dari orangtuanya, selalu ikut kemanapun ibunya pergi.Â
Anak mami tidak boleh kemana-mana tanpa persetujuan ibunya atau boleh kemana-mana asal ibunya ikut. Ada ada saja definisi untuk anak mami dari masa ke masa.Â
Sampai sampai ada yang pernah bilang "Jangan menikah dengan anak mami, hidup sudah susah nanti makin susah" . Kalau sudah begitu yasudah mau bagaimana lagi, tanggapan orang lain tak perlu dibuat resah.Â
Membaca judulnya saja bisa terbayangkan gimana jadinya kalau anak mami memutuskan untuk merantau apalagi ke Ibu Kota. Pasalnya kota metropolitan akan penuh dengan tuntutan dan persaingan.Â
Padahal sebenarnya tak serta merta menyeramkan seperti yang dibilang orang-orang. Di tengah pademi covid-19 begini si anak mami tersebut tentu tidak bisa pulang ke rumah seperti yang sudah direncanakan dari jauh jauh hari.Â
Bentuk rasa khawatir orangtuanyapun makin meningkat dan beragam  mulai dari harus memfoto setiap hidangan makanan 3 kali sehari, harus sedia vitamin dan obat-obatan diare, flu, serta obat sakit kepala di kamar kos, hingga memantau status waktu "online" kontak whatsapp anaknya pada tengah malam.Â
Saat ini, menunda pertemuan menjadi cara paling sederhana untuk saling melindungi. Rasanya tak mengapa (pastinya sedih dong hiks), kali pertama dalam hidupnya tidak merayakan hari raya Idul Fitri dirumah dan di tengah-tengah keluarga tercinta. Hanya sekedar tatap muka melalui video call sepertinya tak cukup mewakili rasa rindu.Â
Mungkin akan terasa biasa bagi orang lain yang sejak usia sangat belia sudah merantau ke sini sana. Sana sini maksudnya. Tentunya bukan juga hal yang baru bagi orangtua yang anaknya jarang sekali pulang ke rumah.
Sebentar lagi hari raya Idul Adha akan tiba. Belum tercium aroma aroma rencana mudik dan berlibur ke rumah, mengingat masa PSBB transisi sedang berlangsung, bukan berarti bisa pergi kemanapun semau-maunya. Merayakan Idul Fitri kemarin rasa nya sudah cukup berbeda.Â
Tidak ada hidangan ketupat dan sayur opor buatan mama. Tidak ada aroma rendang yang tercium sepanjang mata memandang. Eh tapi ini sih karena laper ya bukan baper hehe. Tetap saja, bukan cuma anak mami yang merasa begini kan ?? kamu juga, iya kamu, yang belum pernah dilabeli "anak mami". Eh Bercanda lho yaa.Â
Tetapi jangan lupa, ini bukanlah persoalan yang utama.
Mengingat kisah satu tahun yang lalu sejak Aku memutuskan untuk merantau ke Jakarta, untuk yang pertama kalinya dalam hidup tanpa punya sanak saudara.Â
Tentu hal yang berat untuk kedua orangtua, tapi tekad kuat sudah terlanjur jadi bulat untuk menggapai impian yang sekarang akhirnya menjadi nyata. Faktanya sampai sekarang semua berjalan baik-baik saja. Tentu berkat doa keduanya. Â
Bicara soal label "anak mami" rasanya kurang tepat kalau ada yang bilang anak mami tidak bisa hidup mandiri. Pada kenyataannya mereka juga bisa beradaptasi dengan tepat dan cepat dI lingkungan barunya.
Tak ada yang salah jika anak mami memutuskan untuk merantau ke seberang pulau. Tak jarang sebagian dari mereka justru menjadi lebih tangguh, adaptif dan kompetitif. Mengingat menjadi dewasa adalah bukan persoalan usia. Dewasa adalah ketika seseorang mampu mengahadapi tantangan kehidupan dengan baik dan bijak.Â
Serta dapat memutuskan tindakan yang cepat dan tepat untuk dirinya. Anak mami juga sama dengan anak-anak lain yang terbiasa merantau. Sama-sama akan merasakan "homesick" hanya mungkin berbeda kadar dan frekuensinya. Akan lebih banyak dan lebih sering tentunya hehe
Anak mami juga bukan anak yang masih menangis bila tidak dibelikan permen lollipop. Label "anak mami" hanyalah mereka yang tampak seperti manja, tetapi sesunggunya mempunyai mental yang seperti baja dalam menghadapi kehidupan yang nyata.
"Kasih sayang ibu sepanjang masa" begitulah bunyinya.
Menjadi anak yang berbakti saja tak cukup untuk membalas semua kebaikannya. Sedewasa apapun seseorang bukankah akan tetap menjadi anak kecil di mata ibunya?Â
Wajar saja bila ada orangtua yang berespon lebih dalam memperlakukan anaknya meskipun sudah menginjak usia dewasa. Sebenarnya tak ada yang salah dengan label "anak mami", mungkin hanyalah sebuah kalimat yang kebetulan muncul akibat salah satu bentuk perlakuan unik sebagai ungkapan rasa cinta kasih orangtua kepada anaknya.Â
Tetapi bukan berarti orang yang tak pernah dilabeli "anak mami" tak mendapat kasih sayang yang utuh dari orangtuanya. Kenyataannya semua orangtua memiliki definisi "kasih sayang" yang diungkapkan dalam bentuk beragam. Bersyukurlah bagi kita yang masih bisa merasakan kasih sayang dan kehadiran orang tua dilubuk hati terdalam.Â
Salam ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H