Kemarin malam seperti biasa, sama seperti malam-malam sebelumnya di weekday, saya ikut kelas bahasa Inggris yang tutornya native speaker. Tahu kan native speaker? Native speaker adalah orang yang berbahasa  inggris dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, native speaker adalah orang bule yang berbahasa Inggris.
Ada beberapa materi yang dibahas. Kebanyakan materinya tentang grammar. Ketika tiba pada penjelasan tentang arti kata, saya sangat terkejut mendapat kenyataan yang benar-benar sebuah pengetahuan baru bagi saya.
Kata yang dijelaskan itu adalah: Mosque. Kita lazim menggunakan kata Mosque untuk menyatakan masjid. Â Tetapi setelah mendengar penjelasan dari tutor saya itu, saya harus berpikir seribu kali untuk menggunakan kata mosque sebagai pengganti tempat suci untuk beribadah dalam keyakinan agama saya. Karena terbongkar sudah arti kata mosque itu ternyata : Jamban! Atau tempat kencing.
Ya, ini adalah sebuah cultural secret. Sebuah rahasia tentang budaya yang kita tidak tahu, tetapi mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari sudah tahu semua.
Untung saja bisa mendapat informasi ini. Kalau tidak? Entah sampai kapan kita sebagai umat muslim berada dalam ketidaktahuan yang benar-benar menghina.
Konon ini berawal ketika perang salib berkecamuk di Asia Barat dan Eropa pada abad ke-11 sampai abad ke-17. Â Jadi, para prajurit perang salib dari Perancis dan Eropa itu menyamakan masjid untuk kegiatan umat muslim dengan jamban! Sungguh sebuah kesalahan sejarah yang tidak bisa dimaafkan!
Dengan cara itu mereka -- secara langsung ataupun tidak --sudah menghina kesucian masjid.
Selama ini kita mengatakan dalam bahasa Inggris: We will pray at the MOSQUE. Maksudnya adalah --karena ketidaktahuan -- Â Kita akan solat di MASJID. Dan itu ungkapan lazim dalam bahasa Inggris yang biasa dipakai di Indonesia. Â Tetapi yang terjadi? Orang di seberang benua sana tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Karena kalimat itu memiliki makna: Kita akan solat di JAMBAN!
Saya teringat salah seorang filsuf dari Inggris: Francis Bacon. Bacon mengatakan: Pengetahuan adalah kekuatan. Atau dalam Inggris: Knowledge is power. Dan saya adalah salah seorang yang meng-amin-i nya. Terbukti sekarang, setelah saya mendapat pengetahuan tentang makna sebenarnya dari MOSQUE.
Selama ini kita terkungkung dalam kebodohan diri sendiri, sampai berabad-abad lamanya menggunakan kata mosque untuk tempat ibadah kita. Karena saya mendapat pengetahuan baru tentang mosque, secara otomatis saya pun memiliki kekuatan baru atasnya.