Tetapi kenyataan memang tidak selamanya sesuai dengan harapan. Orang boleh berharap ingin Mindang, tetapi adakalanya harapan itu tinggal sebuah harapan. Yang didapat  bisa saja: Manggang, Mais, atau bahkan Niis.  Dan, sejatinya,  itu bukan kewajiban kita. Bukan kewajiban harus Mindang. Kewajiban kita hanyalah berusaha. Perkara hasil, itu soal lain.
Di bagian lain, Kata: Â Niis, Mais, Manggang, dan Mindang ini pun bisa kita jadikan acuan kategori untuk mengukur --baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif -- penghasilan kita. Ya, kondisi finansial kita bisa kita ukur dengan parameter: Niis, Mais, Manggang, dan Mindang.
Diposisi manakah kita? Apakah di Niis? Mais? Manggang? Atau Mindang? Â Ternyata ukuran penghasilan kita hanyalah jengkalan-jengkalan batang pancing dari bambu.
Dan mungkin beberapa dari kita kemudian berandai- andai. Andai saja hidup semudah menjengkal batang pancing. Tetapi memang hidup bukan jengkalan-jengkalan batang pancing yang mudah kita atur sesuai kehendak kita.
Salam Dari Benteng Betawi.
Oleh: Ade Imam Julipar
19-12-18