Oleh: Ade Imam Julipar
16-10-18
Tadi pagi saya mengunjungi ruang produksi untuk membuat video mesin baru. Video itu rencananya untuk tamu-tamu yang berkunjung ke pabrik. Jadi, sebelum melihat-lihat pabrik, mereka sudah ada gambaran seperti apa.
Sambil membuat video, pikiran saya tidak mau diam. Ada sesuatu yang melonjak-lonjak. Sebuah kesadaran muncul ketika memvideokan mesin itu.
Dulu, jika orang ingin membuat produk seperti yang dibuat oleh mesin di depan saya ini, paling tidak harus ada 10 orang. Kini, di depan saya hanya tampak dua orang yang sedang menjalankan mesin. Kemana yang 8 orangnya lagi?
Inilah ekses yang ditimbulkan oleh teknologi. Tenaga manusia telah tergantikan oleh mesin, dengan dalih efisiensi. Otomatisasi telah merambah ke seluruh bidang manusia. Tak ada yang tak tersentuh olehnya.
Jika orang tetap mempertahankan cara lama, maka siap-siaplah tergerus. Karena tidak ada lagi tempat untuk yang lama. Semua tergantikan dengan cara baru.
Yang jadi persoalan adalah apakah kita akan menjadi hanya sebagai pengguna, atau kita ikut serta berkontribusi terhadap perkembangan teknologi? Ini yang menjadi persoalan sesungguhnya.
Karena suka tidak suka teknologi akan menggantikan tenaga manusia. Seperti yang terjadi di ruang produksi tempat saya bekerja. Lajunya tidak bisa dibendung lagi. Hanya ada satu pilihan: ikut terlibat dalam perkembangan teknologi.
Tetapi bagaimana kenyataan yang terjadi? Ternyata kita hanya menjadi pengguna saja. Belum lagi menjadi penyokong terciptanya teknologi baru. Ini bisa saya buktikan dengan mesin baru di tempat saya bekerja.