Menjerat malam
Pusaran waktu
Kertas kerja,
dan lembar cerita
Terserak di atas lantai,
dinding, dan lampu
yang tergantung
pada dunia di sudut
ruang berlumut
Aku pulas,
bersandar di bahu takdir
yang anyir dan getir,
Dan entah dari mana
telah kusulam bukit
yang hijaunya serupa
kilat bola mata yang
garisnya seperti
jujurnya ujung pena
Aku katakan kepada
nyala serangga dan bulan
Bahwa di udara
kita kerap bersisian
Mengadu pada langit
tentang rasa yang sengit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!