Mohon tunggu...
Ade Hidayat
Ade Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar - Pembaca

Membaca - Mengajar - Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid dan Anak-anak Kita

28 April 2021   17:10 Diperbarui: 28 April 2021   17:25 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
newsmaker.tribunnews.com

Sejauh pengamatan penulis, anak-anak yang kerap membuat suasana masjid menjadi gaduh merupakan anak-anak yang datang sendiri tanpa didampingi orang tua.

Peran Orang Tua dalam Mendekatkan Anak-Anak kepada Masjid

Terdapat beberapa hadits Nabi Muhammad Saw. yang menerangkan peran orang tua terhadap tumbuh kembang anak. Orang tua merupakan madrasah pertama bagi anak. Orang tua juga yang merawat fitrah anak, atau justru sebaliknya.

Dan yang juga amat penting, al-Qur'an menegaskan bahwa tugas memelihara keluarga dari api neraka merupakan tanggung jawab orang tua, khususnya pemimpin keluarga (Q.S. 66: 6). Maka dalam hal mendekatkan anak kepada masjid, tidak dimungkiri lagi merupakan tugas orang tua.

Mendekatkan anak-anak kepada masjid juga bukan berarti hanya membawa mereka ke masjid untuk membiasakan beribadah di dalamnya, namun abai pada adab-adab menjaga kesucian dan kekhusyukan masjid.

Orang tua--sebelum membiasakan anaknya beribadah di masjid--perlu mendidik mereka tentang cara bersuci. Bila perlu, orang tua ikut memastikan bahwa anaknya sudah bersih dari najis sebelum memasuki masjid.

Beberapa pendapat bahkan menjelaskan bahwa sebaiknya orang tua mengkhitan anaknya terlebih dulu sebelum membawanya ke masjid, sebab anak yang telah dikhitan lebih sempurna dalam hal membersihkan diri dari najis dibanding yang belum dikhitan.

Selain itu, amat baik juga jika orang tua mengetahui pada usia berapa anak-anak sudah bisa diajak ke masjid, dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesucian masjid dan kekhusyukan jamaah.

Anak-anak yang masih balita sebaiknya jangan dulu dibawa ke masjid, sebab secara psikologis balita belum dapat diarahkan untuk bekerja sama menjaga kekhusyukan jamaah. Dalam hal ini orang tualah yang paling mengerti kapan waktunya anak diajak ke masjid. Sebab perkembangan psikologis setiap anak berbeda-beda.

Itulah peran orang tua dalam mendekatkan anak kepada masjid. Orang tua harus terlibat penuh dalam hal ini. Mereka harus mengajarkan anak-anaknya adab-adab terhadap masjid, serta mendampingi dengan penuh perhatian aktivitas anaknya di dalam masjid.

Dan yang paling penting, sebelum mengharapkan generasi penerus mencintai masjid, orang tualah subyek pertama yang terlebih dulu mesti menanamkan dalam dirinya kecintaan pada masjid.

Jangan sampai semangat anak-anak kita terhadap aktivitas di masjid tidak mendapatkan pendampingan dan teladan dari orang tuanya.

Wallahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun