Melalui kegiatan belajar yang ramah terhadap rasa ingin tahu, pendidikan semestinya tidak diterapkan secara pragmatis, yakni berkisar pada kemampuan peserta didik dalam menjawab soal dan mencapai skor semata. Meski tidak dimungkiri juga terdapat manfaat dari proses belajar konvensional semacam itu, lemahnya dorongan yang diberikan oleh proses belajar konvensional untuk merawat rasa ingin tahu peserta didik secara alamiah juga merupakan faktor kekeliruan dan kemunduran yang amat serius. Bukannkah anak-anak kita dididik untuk tujuan mulia yang dapat mengakomodasi fitrahnya sebagai manusia yang memiliki rasa ingin tahu? Jika iya, maka pendidikan yang baik adalah pendidikan yang senantiasa merawat rasa ingin tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H