Mohon tunggu...
Ade Hermawan
Ade Hermawan Mohon Tunggu... Relationship Officer -

suka travelling, suka main game dansa, food lover,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anda Seorang Multitasking? Yuk Cari Jawabannya Disini

6 Oktober 2016   09:32 Diperbarui: 6 Oktober 2016   15:36 8244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selagi mama memasak, saya dan mimi di hari weekend menyempatkan untuk membuat kerajinan tangan berisi pasir. Tabung-tabung kecil yang saya dapat dari distributor jakarta, yang kami bawa sebelum kami tiba disini, kami isi satu persatu dengan pasir yang sudah kami beli dipasar. Pemilihan pasir pun tidak sembarang, kami memilih pasir dengan kualitas baik agar pasir yang ada ditabung untuk gantungan kecil tersebut tetap memiliki nilai estetika.  Biasanya setelah kami mengerjakan kerajinan tangan itu, kami akan membersihkan tempat produksi yang penuh dengan sisa sisa pasir. Mama hanya akan bisa terkejut melihat saya dan mimi membersihkan tempat produksi. Bukan apa apa, saya dan mimi adalah tipe cewek yang tidak mampu bersih bersih secara optimal.

Mama telah memasak, udang bakar, ayam goreng mentega, adalah masakan kesukaan saya dan mimi. Meskipun udangnya berbeda denga jenis udang yang biasanya mama masak dijakarta, tapi masakan mama tetap membuat kami takjub, ungkap mimi ditengah jamuan makan kami. Walau pasar nya berbeda, namun rasa tetap sama, sahutku menimpali ucapan mimi hingga aku, mama dan mimi tertawa ditengah suasana hangat.

Sudah kah anda menghitungnya? berapa jumlah kata mama, mimi, pasar dan pasir yang muncul dari cerita diatas? jika jawaban anda menemukan kata pasar 9 kata, pasir 11 kata, mama 15 kata dan mimi 16 kata, maka saya mengucapkan selamat, bahwa anda adalah seorang multitasking. Jika belum tepat, maka jangan bersedih-- karena saya sendiri sebagai penulis belum dapat dikatakan sebagai seorang multitasking.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah, apakah memungkinkan seseorang bisa menjadi seorang multitasking?, tentu bisa--hanya tinggal bagaimana kita dapat mengoptimalkan kinerja otak kita. Semakin kita dapat mengoptimalkan kinerja otak kita, semakin kita dapat menemukan hal-hal menakjubkan lainnya yang dapat kita lakukan. Untuk cara mengoptimalkan kinerja otak kita sendiri, dapat kita temukan dengan mudah diberbagai sumber bacaan, baik offline maupun online.

Sebenarnya dari beberapa sumber yang penulis dapat, ada beberapa efek negatif yang ditimbulkan dari suatu aktifitas multitasking. Pertama,  multitasking memang secara efisien terbukti lebih baik dalam mengorganisir data maupun informasi, namun tingkat kesalahan yang timbul dalam penyelesaian masalah juga lebih besar sekitar 40%. Kedua mutitasking juga memberikan dampak stress lebih besar, dibandingkan aktifitas yang sifatnya singletasking. Ketiga, tekanan pada daya ingat semakin besar, dikarenakan anda harus mengelola data yang lebih besar juga, untuk itu perlunya senam otak maupun mempertajam daya ingat dengan teknik lainnya seperti visual remembering.

Lantas apakah multitasking itu berdampak buruk?, sederhananya didalam kehidupan kita apapaun itu perlu adanya keseimbangan. Kita dapat meningkatkan kemampuan multitaskingkita dengan meningkatkan kinerja otak, namun kita juga tidak boleh lupa dalam untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Singkatnya gunakan lah sesuatu pada waktu dan tempat yang tepat.

Salam hangat......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun