Mohon tunggu...
Ade Hasbulah
Ade Hasbulah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di UIN MALANG

Follow me for more interesting content!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transformasi B2b melalui Generative AI: Peluang Triliunan Dolar di Depan Mata

4 Oktober 2024   13:06 Diperbarui: 4 Oktober 2024   13:12 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transformasi B2B melalui Generative AI: Peluang Triliunan Dolar di Depan Mata 

Generative Artificial Intelligence (AI) telah menciptakan gelombang perubahan besar di berbagai industri sejak diperkenalkan oleh OpenAI melalui ChatGPT pada tahun 2022. Sebagai platform yang memanfaatkan kemampuan machine learning dan jaringan neural, generative AI menawarkan kemampuan untuk menghasilkan konten baru yang tak terbatas, termasuk teks, gambar, dan video. Perkembangan teknologi ini telah diadopsi secara luas dan diprediksi akan berdampak besar pada PDB global, dengan peningkatan produktivitas yang diperkirakan mencapai $7 triliun dalam sepuluh tahun ke depan (Ooi et al., 2023). Dampaknya meluas ke berbagai sektor, termasuk pemasaran, kesehatan, sumber daya manusia, dan pendidikan, menunjukkan betapa pentingnya peran AI dalam membentuk masa depan bisnis global.

Namun, adopsi teknologi ini tidak lepas dari tantangan. Meskipun AI menawarkan banyak peluang, seperti peningkatan efisiensi operasional dan personalisasi layanan, risiko terkait privasi, keamanan, dan potensi bias dalam keputusan otomatisasi tetap menjadi perhatian utama. Misalnya, AI cenderung menghasilkan apa yang disebut "hallucination," di mana sistem memberikan jawaban yang tampak meyakinkan tetapi sebenarnya tidak akurat. Potensi dampak negatif ini menimbulkan pertanyaan etis yang mendesak tentang bagaimana AI seharusnya diatur dan digunakan secara bertanggung jawab dalam berbagai konteks, termasuk di platform e-commerce B2B yang semakin bergantung pada otomatisasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan produktivitas bisnis.

Dengan perkembangan yang cepat ini, penting bagi kita untuk menilai bagaimana generative AI tidak hanya akan mengubah cara bisnis beroperasi, tetapi juga bagaimana platform B2B bisa memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan nilai lebih bagi para pelaku usaha.

***
 Pada sektor platform e-commerce Business-to-Business (B2B), penggunaan generative AI memiliki potensi yang sangat besar. Platform seperti Alibaba dan Amazon Business yang telah mendominasi pasar B2B dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan personalisasi, otomatisasi, dan efisiensi dalam pengelolaan rantai pasok. Salah satu peluang terbesar dari AI di sektor ini adalah kemampuannya untuk menganalisis data pelanggan secara mendalam dan memberikan rekomendasi yang lebih akurat. Misalnya, generative AI dapat menghasilkan konten pemasaran yang disesuaikan dengan preferensi masing-masing perusahaan, memungkinkan kampanye yang lebih efektif dan targeted. Di bidang customer service, AI ini juga bisa digunakan untuk otomatisasi layanan pelanggan melalui chatbots yang dapat merespon secara natural dan akurat berdasarkan pola interaksi sebelumnya.

Menurut studi yang dilakukan oleh Ooi et al. (2023), integrasi AI di sektor B2B tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga dapat menciptakan peningkatan penjualan hingga 15% dengan pendekatan berbasis data yang lebih canggih. Hal ini tercermin dari peningkatan penggunaan AI di berbagai industri selama tahun 2022 hingga 2023, yang menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi AI lebih cepat cenderung mengalami peningkatan efisiensi sebesar 30% dibandingkan dengan pesaing mereka yang tidak menggunakan teknologi ini (Ooi et al., 2023). Dalam konteks global, integrasi AI di sektor B2B diproyeksikan berkontribusi pada peningkatan efisiensi operasional yang setara dengan penghematan biaya sebesar $1,5 triliun setiap tahunnya.

Namun, tantangan utama yang dihadapi oleh platform B2B dalam mengadopsi generative AI adalah masalah data dan privasi. Mengingat jumlah data pelanggan yang besar, memastikan keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi seperti GDPR di Eropa atau CCPA di Amerika Serikat menjadi penting. AI membutuhkan akses ke data yang ekstensif untuk bekerja secara efektif, namun ini juga meningkatkan risiko kebocoran data atau penyalahgunaan informasi yang dapat merusak reputasi perusahaan. Selain itu, bias algoritmik yang dapat mempengaruhi rekomendasi produk atau layanan juga menjadi perhatian, di mana AI dapat mengutamakan segmen pasar tertentu dan mengabaikan yang lain, menciptakan ketidakadilan dalam distribusi peluang bisnis di platform B2B.

Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan B2B harus bekerja sama dengan regulator untuk menciptakan kerangka kebijakan yang memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab. Mereka juga harus berinvestasi dalam sistem keamanan data yang canggih serta pelatihan yang mendalam tentang cara menangani potensi bias dalam algoritma AI, sehingga teknologi ini dapat diimplementasikan secara optimal tanpa mengorbankan integritas operasional.

***
 Generative AI menawarkan peluang besar bagi platform e-commerce B2B untuk meningkatkan efisiensi, personalisasi, dan otomatisasi. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data dalam jumlah besar dan memberikan solusi yang lebih tepat sasaran, teknologi ini berpotensi memberikan peningkatan produktivitas dan nilai bisnis yang signifikan. Namun, perusahaan juga harus waspada terhadap risiko yang muncul, terutama terkait privasi data dan potensi bias dalam algoritma. Menghadapi tantangan tersebut, perusahaan B2B perlu mengembangkan pendekatan yang seimbang dengan memastikan bahwa implementasi AI dilakukan secara bertanggung jawab, mengikuti regulasi, dan dengan perlindungan data yang kuat.

Ke depannya, kolaborasi antara perusahaan teknologi, regulator, dan pelaku bisnis B2B menjadi kunci untuk memastikan bahwa generative AI dapat dimanfaatkan dengan cara yang aman dan berkelanjutan. Jika diterapkan dengan tepat, AI tidak hanya akan mendorong pertumbuhan bisnis, tetapi juga menciptakan ekosistem digital yang lebih inklusif dan adil bagi semua pihak yang terlibat. Dengan prediksi peningkatan PDB global sebesar $7 triliun dalam satu dekade dan penghematan biaya operasional sebesar $1,5 triliun per tahun (Ooi et al., 2023), generative AI berpotensi mengubah wajah bisnis B2B di seluruh dunia.

Referensi :

Ooi, K.-B., Tan, G. W.-H., Al-Emran, M., Al-Sharafi, M. A., Capatina, A., Chakraborty, A., Dwivedi, Y. K., Huang, T.-L., Kar, A. K., Lee, V.-H., Loh, X.-M., Micu, A., Mikalef, P., Mogaji, E., Pandey, N., Raman, R., Rana, N. P., Sarker, P., Sharma, A., Teng, C.-I., Fosso Wamba, S., & Wong, L.-W. (2023). The potential of generative artificial intelligence across disciplines: Perspectives and future directions. Journal of Computer Information Systems. https://doi.org/10.1080/08874417.2023.2261010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun