Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningtias et al. (2023) memberikan wawasan penting bagi industri perbankan di Indonesia, khususnya dalam pengelolaan modal intelektual. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya VACA dan VAHU sebagai faktor utama yang mendukung kinerja bank, sementara STVA tidak memberikan kontribusi signifikan. Selain itu, diversifikasi pendapatan, meskipun sering dipandang sebagai strategi pengelolaan risiko yang esensial, tidak selalu memberikan efek moderasi yang diharapkan terhadap hubungan antara modal intelektual dan kinerja perusahaan.
Implikasi dari temuan ini cukup jelas: bank harus lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan penggunaan modal fisik yang efektif, serta lebih berhati-hati dalam menerapkan strategi diversifikasi pendapatan. Diversifikasi yang berlebihan, alih-alih meningkatkan stabilitas, justru dapat meningkatkan risiko bagi perusahaan. Ke depan, industri perbankan perlu mempertimbangkan pendekatan yang lebih seimbang, di mana investasi dalam modal intelektual, khususnya dalam hal pengembangan SDM, menjadi prioritas utama untuk mencapai keunggulan kompetitif dan pertumbuhan berkelanjutan.
Dengan hasil penelitian ini, pengelola bank dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat lebih cermat dalam membuat keputusan strategis yang berkelanjutan, baik dari segi investasi sumber daya manusia maupun pengelolaan diversifikasi pendapatan.
Referensi :
Wahyuningtias, E., Sari, P. P., & Kusumawardhani, R. (2023). The moderating effect of income diversification on intellectual capital and company performance in Indonesian banking. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 27(3), 317-324. https://doi.org/10.26905/jkdp.v27i3.11449
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H