Mohon tunggu...
Ade Guntur Ramadhan
Ade Guntur Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Student at Smk Telkom Malang

1'st Winner Permata YouthPreneur 2019,1'st Winner Business Technology Development 2019, 2'nd Winner Agriwriting Competition 2019. Startup Enthusiast,Technology Enthusiast, and Blogging Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ubah Sampah Menjadi Pundi-pundi Rupiah

13 Agustus 2019   14:25 Diperbarui: 13 Agustus 2019   15:55 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan sampah sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama didaerah perkotaan yang padat penduduk. Seakan isu mengenai sampah ini menjadi makanan sehari-hari bagi petugas kebersihaan kota. 

Petugas kebersihaan kota atau kita sering mengenal dengan istilah "Pasukan Oranye" di DKI Jakarta, Saat ini masih terus aktif bertugas untuk membersihkan sampah-sampah yang kita hasilkan. Bayangkan jika 1 Orang menghasilkan sampah sebanyak 3/4 kg dalam sehari, butuh berapa banyak petugas kebersihan yang akan membersihkan sampah disatu kota?

Pasukan Oranye | merdeka.com
Pasukan Oranye | merdeka.com

Bagaimana peran pemerintah?
Upaya dan peran pemerintah kota untuk menangani permasalahan sampah ini beragam. Salah satu upaya untuk menangani masalah sampah yaitu dengan Bank sampah. Bank sampah sendiri adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. 

Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.

Penulis ambil contoh Kota Surabaya.

Surabaya menjadi salah satu kota di Indonesia yang mampu mengelola sampah dengan baik, melalui program 3R (reduce, reuse, recycle). Program 3R ini telah menjadi landasan upaya pengelolaan sampah secara mandiri oleh masyarakat, dalam rangka mengurangi sampah dan mengambil nilai ekonomis dari sampah. 

Program tersebut menjadikan Surabaya salah satu contoh kota yang masyarakatnya berhasil mengelola sampah, sehingga menjadi role model negara-negara di Asia Pasifik. Melalui sejumlah keberhasilan di bidang kebersihan yang berhasil diraih, Surabaya menjadi tuan rumah Forum Regional 3R atau The 5th Regional 3R Forum in Asia & The Pacific bertema Multilayer Partnership & Coalitions as the Basic for 3R’s Promotion in Asia & The Pacific, yang digelar di Hotel Shangri-La Surabaya 

Pengelolaan Kompos | mongabay.co.id 
Pengelolaan Kompos | mongabay.co.id 

Apa yang harus kita lakukan untuk mengelola sampah?
Kita sebagai masyarakat dapat membantu mengelola sampah dengan cara 3R (Reduce,Reuse,Recycle). Namun setiap orang memiliki kesibukan masing-masing yang membuat kita tidak sempat untuk melakukan program 3R tersebut. 

Lalu bagaimana solusinya supaya kita tetap bisa membantu mengelola sampah?

Kita bisa melakukan hal yang sederhana tetapi sangat besar manfaat nya yaitu dengan cara mengumpulkan dan memilah sampah yang kita miliki. Mengumpulkan dan memilah sampah disini maksudnya yaitu kita bisa mengelompokan sampah sesuai dengan jenisnya, Contohnya kita mengelompokan sampah botol plastik sendiri,kertas bekas (buku,koran,majalah,dll) sendiri,plastik bungkus makanan sendiri,kaleng bekas sendiri,dan sampah organik (sayur,buah,dll) sendiri. Dengan cara itu kita dapat membantu mengelola sampah jauh lebih baik lagi.

Sebagian dari kita pasti bertanya, lalu apa langkah selanjutnya ketika kita selesai mengumpulkan dan memilah sampah?

Langkah berikutnya yaitu jika sampah tersebut organik kita bisa memberikan kepada tempat pengelolaan pupuk kompos atau kita bisa membuangnya saja, dan jika sampah itu anorganik kita dapat menabung sampah tersebut menjadi pundi - pundi rupiah di Bank Sampah.

Bank Sampah memang sudah lama dijalankan oleh beberapa masyarakat, termasuk dari program pemerintah kota Surabaya tadi ada juga bank sampah. Namun Bank Sampah saat ini manejemennya masih dilakukan secara manual,masyarakat harus datang membawa sampah yang telah dikumpulkan ke lokasi bank sampah, dan keuangan dari bank sampah tersebut belum digital. 

Sedangkan diera millenial saat ini serba digital dan instant, terutama untuk para generasi millenial yang ingin serba gampang. Nah jika pengelolaan bank sampah belum digital dan gampang maka generasi muda ini malas untuk mengelola sampah dan mengakibatkan penumpukan sampah di Indonesia. Lalu Bagaimana cara untuk menabung sampah dengan cepat dan mudah tanpa harus datang ke Bank Sampah? caranya dengan menggunakan aplikasi Simalu.

simalu.id
simalu.id

Apa itu Aplikasi SIMALU?
Aplikasi SIMALU adalah solusi untuk menyelesaikan masalah sosial tentang kebersihan lingkungan. Kita dapat dengan mudah menyimpan sampah dari rumah tanpa kesulitan datang ke Bank Sampah, dengan layanan penjemputan. Saldo transaksi dicatat dalam aplikasi dan dapat diuangkan. serta Bank Sampah menjadi lebih mudah untuk mengelola member, karena mereka terintegrasi dalam manajemen aplikasi.

Di tahun 2018 Bank Sampah yang bergabung dengan Simalu tercatat sebanyak 12 unit yang tersebar di Denpasar, Kuta, Gianyar dan Buleleng. Untuk pendanaan, Simalu baru mendapat angle investor dari jepang berupa kendaraan operasional pickup, yang digunakan untuk angkutan sampah .


Simalu menerima 4 macam sampah yaitu:

1. Plastik
Plastik memiliki efek merusak pada lingkungan karena sulit terurai secara alami. Diperkirakan, dibutuhkan sekitar 500 hingga 1.000 tahun agar plastik bisa terurai di alam.

2. Kertas
Kertas berasal dari kayu yang berdampak buruk terhadap kelestarian hutan. jika kertas tersebut didaur ulang setidaknya dapat mencegah pohon di hutan dari penebangan.

3. Logam
Kaleng yang dibuang di tanah akan sangat sulit terurai, sehingga memicu korosi atau karat. Ini korosif dapat mengandung beberapa logam berat yang nantinya dapat dibawa ke air tanah.

4. Kaca
Kaca sepenuhnya dapat didaur ulang dan menghemat sumber daya energi yang berharga. Membuat produk dari kaca daur ulang menggunakan lebih sedikit energi daripada memulai dari awal.

  
  

Cara asik nabung sampang dengan simalu.id

Cara menggunakan aplikasi simalu cukup mudah yaitu :

1. Download aplikasi simalu di google playstore

2. Registrasi pengguna baru simalu.

3. Login dengan akun yang telah terdaftar tadi.

4. Pilih Bank sampah terdekat dengan lokasi mu.

5. Setelah memilih bank sampah, Team Simalu akan menjemput sampahmu dengan mobil pickup.

6. Saldo akan masuk keakun mu setelah sampah ditimbang dan diterima oleh Bank Sampah yang dipilih tadi.

Untuk penggunaan lebih lanjut bisa melihat video berikut ini.

Ayo kita sama-sama bergerak untuk membantu pengelolaan sampah didaerah kita masing-masing dengan cara yang sederhana yaitu mengelompokan sampah berdasarkan jenisnya. 

simalu.id
simalu.id

Dengan aplikasi simalu kita dibantu lebih mudah menabung dan mengelolah sampah. Simalu tidak bisa bergerak sendiri untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang baik di Indonesia. Dukungan dari seluruh masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk mewujudkan terciptanya lingkungan yang bersih dari sampah dan pengelolaan sampah yang baik.

Mari kita selamatkan bumi kita, Jaga Lingkungan dan Jangan Buang sampah sembarangan.


Salam hangat - Ade Guntur Ramadhan

Email : adegunutur2001@gmail.com

Facebook [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ] , Website [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun