Lalu bagaimana solusinya supaya kita tetap bisa membantu mengelola sampah?
Kita bisa melakukan hal yang sederhana tetapi sangat besar manfaat nya yaitu dengan cara mengumpulkan dan memilah sampah yang kita miliki. Mengumpulkan dan memilah sampah disini maksudnya yaitu kita bisa mengelompokan sampah sesuai dengan jenisnya, Contohnya kita mengelompokan sampah botol plastik sendiri,kertas bekas (buku,koran,majalah,dll) sendiri,plastik bungkus makanan sendiri,kaleng bekas sendiri,dan sampah organik (sayur,buah,dll) sendiri. Dengan cara itu kita dapat membantu mengelola sampah jauh lebih baik lagi.
Sebagian dari kita pasti bertanya, lalu apa langkah selanjutnya ketika kita selesai mengumpulkan dan memilah sampah?
Langkah berikutnya yaitu jika sampah tersebut organik kita bisa memberikan kepada tempat pengelolaan pupuk kompos atau kita bisa membuangnya saja, dan jika sampah itu anorganik kita dapat menabung sampah tersebut menjadi pundi - pundi rupiah di Bank Sampah.
Bank Sampah memang sudah lama dijalankan oleh beberapa masyarakat, termasuk dari program pemerintah kota Surabaya tadi ada juga bank sampah. Namun Bank Sampah saat ini manejemennya masih dilakukan secara manual,masyarakat harus datang membawa sampah yang telah dikumpulkan ke lokasi bank sampah, dan keuangan dari bank sampah tersebut belum digital.Â
Sedangkan diera millenial saat ini serba digital dan instant, terutama untuk para generasi millenial yang ingin serba gampang. Nah jika pengelolaan bank sampah belum digital dan gampang maka generasi muda ini malas untuk mengelola sampah dan mengakibatkan penumpukan sampah di Indonesia. Lalu Bagaimana cara untuk menabung sampah dengan cepat dan mudah tanpa harus datang ke Bank Sampah? caranya dengan menggunakan aplikasi Simalu.
Apa itu Aplikasi SIMALU?
Aplikasi SIMALU adalah solusi untuk menyelesaikan masalah sosial tentang kebersihan lingkungan. Kita dapat dengan mudah menyimpan sampah dari rumah tanpa kesulitan datang ke Bank Sampah, dengan layanan penjemputan. Saldo transaksi dicatat dalam aplikasi dan dapat diuangkan. serta Bank Sampah menjadi lebih mudah untuk mengelola member, karena mereka terintegrasi dalam manajemen aplikasi.
Di tahun 2018 Bank Sampah yang bergabung dengan Simalu tercatat sebanyak 12 unit yang tersebar di Denpasar, Kuta, Gianyar dan Buleleng. Untuk pendanaan, Simalu baru mendapat angle investor dari jepang berupa kendaraan operasional pickup, yang digunakan untuk angkutan sampah .
Simalu menerima 4 macam sampah yaitu: