Indonesia merupakan salah satu negara dengan kepadatan penduduk terbesar didunia. Banyaknya penduduk di Indonesia menyebabkan banyak permasalahan yang timbul salah satunya terkait dengan sampah, terutama sampah dari sisa makanan yang tidak habis.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan jenis sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia didominasi oleh sampah organik yang mencapai sekitar 60 persen dan sampah plastik yang mencapai 15 persen.
Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.
Kembali lagi pada permasalahan sisa makanan, sisa makanan termasuk sampah organik. Jika dikelola lagi dengan baik maka sisa makanan tersebut bisa menjadi layak dikonsumsi.
Fakta menunjukan bahwa Indonesia mendapat peringkat kedua sebagai pembuang makanan terbanyak dari Barilla Center for Food & Nutrition pada 2016. Sekitar 300 kilogram makanan per kapita terbuang setiap tahunnya di Indonesia, dan diperingkat pertama ada Arab Saudi yang membuang 427 kilogram per kapita per tahun.
Sadarkah kita?
Bahwa sisa makanan yang kita buang bisa diolah kembali menjadi makanan yang bisa dikonsumsi oleh orang lain yang membutuhkan.
Di negara filipina ada makanan dari olahan sampah yaitu pagpag. Pagpag sendiri merupakan makanan yang tercipta karena himpitan ekonomi masyarakat Filipina di pemukiman kumuh. Hidangan ini akhirnya menjadi pengganti makanan pokok dari daging yang sulit didapat karena harga yang mahal.
Pagpag sebenarnya merupakan istilah yang digunakan untuk debu yang melekat pada pakaian atau karpet. Namun, masyarakat Filipina juga menggunakan kata itu untuk menyebut daging yang dibuang lalu dibersihkan dan dimasak menjadi makanan murah.
Bayangkan di Filipina makanan dari olahan sampah masih bisa dikonsumsi dan dijual belikan. namun tidak bisa dijamin bahwa makanan olahan tersebut memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh pengkonsumsiya.
Bagaimana dengan di Indonesia?
Di berbagai daerah Indonesia banyak sekali sisa makanan yang tidak dapat diolah dengan baik yang akhirnya menumpuk di TPS (Tempat Penampungan Sementara) dan menyebabkan jumlah sampah di Indonesia semakin bertambah.
Lalu bagaimana kita dapat memanfaatkan makanan sisa kita?
Tetap tenang, sudah ada solusinya yaitu dengan bantuan startup Garda Pangan.
Garda Pangan adalah startup bergerak dibidang sosial yang ingin menyelesaikan permasalahan "food waste" di wilayah Surabaya. Solusi yang dihadirkan memanfaatkan teknologi untuk dapat terhubung dengan industri terkait seperti perhotelan, restoran , warung,dll yang memiliki sisa makanan berlebih. Visi utama Garda Pangan ialah Mewujudkan Indonesia Bebas Lapar Lewat Pendistribusian Makanan Berlebih.
Awal Mula Garda Pangan
Garda Pangan bermula dari pengalaman salah seorang founder, Dedhy Trunoyudho yang berlatar belakang pengusaha katering pernikahan, yang seringkali menghadapi masalah pembuangan makanan tiap pekannya. Dari sudut pandang bisnis, membuang makanan menjadi pilihan ideal karena cepat, murah, dan praktis untuk dilakukan.
Kebiasaan tersebut dicermati oleh Indah Audivtia, istri Dedhy yang melihat pembuangan makanan ini sebagai hal yang menyesakkan dan mengganggu. Kegelisahan itulah yang akhirnya menggerakkan mereka berdua untuk melakukan sesuatu, yaitu mendonasikan makanan berlebih.
Bersama Eva Bachtiar, seseorang yang juga mempunyai semangat yang sama untuk menyelesaikan isu pembuangan makanan, mereka bertiga menginisiasi gerakan food bankdi Surabaya dengan nama Garda Pangan.
Program - Program Garda Pangan
Garda Pangan sebagai startup yang bergerak dibidang sosial khususnya food waste memiliki 6 program unggulan untuk membantu masyarakat pra-sejahterah di daerah surabaya. 6 program unggulan tersebut antara lain :
1. Food Rescue
Sampah makanan sering dipandang sebagai necessary evil, khususnya di industri hospitality.
Food rescue adalah upaya penyelamatan surplus makanan yang dihasilkan oleh industri ini dari potensi terbuang. Makanan berlebih tersebut akan diperiksa kembali kualitasnya, dikemas ulang, lalu dibagikan kepada masyarakat pra-sejahtera di Surabaya.
Untuk menjalankan kegiatan tersebut, Garda Pangan melakukan kerja sama dengan mitra-mitra dari kalangan restoran, hotel, bakery, kafe, rumah makan, katering, dan industri makanan lainnya.
Food rescue dilakukan setiap hari dengan menjemput makanan yang tidak terjual dari mitra, untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Untuk menjamin keamanan dari makanan tersebut, Garda Pangan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat untuk memastikan makanan ditangani secara higienis dan disampaikan secara bermartabat.
Dengan food rescue, kita bisa memastikan surplus makanan yang masih layak disalurkan kepada pihak yang membutuhkan, daripada terbuang secara sia-sia.
2. Gleaning
Fakta menunjukan bahwa 20-40% buah - buahan di seluruh dunia terbuang,bahkan sebelum sampai toko. Ini karena toko/swalayan/pasar/masyarakat mempunyai standart tertentu tentang penampilan buah - buahan tersebut.
Hal itu menyebabkan petani terpaksa membuang hasil panenan yang tampilannya tidak terlihat “cantik”. Inilah yang disebut dengan ugly produce. Kenyataannya buah - buahan ini juga masih segar, nikmat, dan bernutrisi seperti buah atau sayur lainnya. Dan bayangkan buah - buahan yang masih sangat layak ini harus dibuang sementara jutaan orang lainnya masih hidup kelaparan!
Dengan gleaning, Garda Pangan mengumpulkan sisa-sisa panenan yang sengaja ditinggalkan petani di lahan, yang sebenarnya masih sangat layak dimakan, untuk mengurangi potensi sampah makanan.
3. Food Drive
Indonesia merupakan rumah dari beragam kultur, budaya, dan agama, dengan aneka hari besar dan perayaan, yang selalu melibatkan makanan dalam jumlah besar. Seringkali, sukacita dalam merayakan hari besar ini membuat kita abai terhadap potensi sampah makanan yang dihasilkan.
Berangkat dari fakta inilah, Garda Pangan bergerak untuk menyelenggarakan food drive atau pengumpulan donasi surplus makanan pada momen-momen tertentu. Misalnya, pengumpulan kue kering berlebih pasca hari raya idul Fitri, atau saat terjadi bencana alam. Pengumpulan donasi dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menitipkan kotak-kotak donasi di beberapa drop point di Surabaya, hingga penjemputan donasi oleh para relawan.
4. Wedding & Event
Selain dari industri hospitality, Garda Pangan juga berinisiatif menjemput makanan berlebih yang dihasilkan dari event, acara, pesta, atau selebrasi yang menyisakan makanan berlebih dalam jumlah yang banyak. Kami bekerjasama dengan BEM universitas untuk menyalurkan makanan pasca acara-acara kampus seperti seminar, dan juga dengan wedding organizer untuk mendistribusikan makanan dari acara wedding/pernikahan.
5. Campaign
Dalam upaya menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program Garda Pangan. Tim Garda Pangan melakukan kegiatan Campaign, Campaign yang dilakukan tidak hanya turun langsung kejalan untuk melakukan upaya-upaya penyelamatan makanan, Tim Garda Pangan juga turut aktif menyebarkan kesadaran untuk mengurangi sampah makanan kepada masyarakat lewat kampanye-kampanye kreatif di media sosial atau di CFD.
6. Kids Education
Kesadaran untuk menghargai makanan dan mengurangi sampah makanan sebaiknya dipupuk sejak dini. Oleh sebab itu, kami menganggap edukasi terhadap isu sampah makanan untuk anak-anak sangat penting, untuk menciptakan generasi yang sadar dan peduli terhadap permasalahan ini.
Edukasi untuk anak-anak yang dilakukan oleh Garda Pangan dibawakan dengan cara yang berbeda, yaitu lewat gamifikasi atau permainan yang seru dan menyenangkan. Dengan metode ini, materi dapat diterima dengan lebih mudah oleh anak-anak.
Ayo Jadi Agen Perubahan
Melalui Garda Pangan kamu bisa berpartisipasi dalam Gerakan Indonesia bebas lapar sebagai langkah memenuhi nutrisi untuk bangsa. Caranya cukup mudah, buka website official Garda Pangan di gardapangan.org . Didalam website tersebut kamu dapat membantu dengan cara :
1. Donasi Makanan
Donasikan makanan berlebihanmu, dari pada dibuang dan merugikan lingkungan sekitarmu. Donasi makanan di Garda Pangan sangat mudah cukup buka website Garda Pangan di https://gardapangan.org/donasi-makanan/ lalu pilihlah jenis Donasi mu dan isilah form sesuai Donasimu. Setelah itu Tim Garda Pangan akan menuju lokasi mu.
2. Donasi Tunai
Jika tidak ada makanan berlebih,kamu dapat berdonasi dengan uang tunai melalui kitabisa.com yang dibuat oleh Tim Garda Pangan. Caranya sangat mudah buka link donasi kitabisa.com di https://www.kitabisa.com/gardapangan/
3. Usul Penerima
Tidak bisa membantu secara finansial atau makanan sisa? tidak apa-apa. Kamu bisa membantu dengan merekomendasi masyarakat pra-sejahtera di sekitarmu, agar donasi semakin merata dan tepat sasaran. Caranya cukup mudah buka website Garda Pangan di https://gardapangan.org/ lalu klik tombol mulai dibagian Usul Penerima, setelah itu isilah form rekomendasi penerima donasi.
4. Jadi Relawan
Jika kamu adalah orang yang berjiwa sosial dan memiliki semangat patriotisme, jadilah pahlwan untuk membantu masyarkat pra-sejahterah dengan cara bergabung menjadi relawan Garda Pangan. Cara bergabungnya silahkan kunjungi website Garda Pangan di https://gardapangan.org/relawan/
Ayo ikut turun tangan langsung dan menjadi relawan Garda Pangan, apapun minat dan keahlian yang kamu miliki.
Dengan bantuan startup Garda Pangan diharapkan dapat mengatasi masalah kelaparan dan kebutuhan nutrisi di Indonesia. Garda Pangan tidak bisa bergerak sendiri untuk menjalankan Visi dan Misinya, Garda Pangan membutuhkan bantuan dari seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung bersama menuntaskan masalah kelaparan dan kebutuhan nutrisi di Indonesia. Bantuan dari pemerintah juga sangat penting untuk menjalankan program - program Garda Pangan.
"Hidup itu bukan lomba lari, melainkan lomba berbagi.. Yang paling berharga bukanlah seberapa cepat kamu bisa mewujudkan mimpi,namun seberapa banyak manfaat yang bisa kamu berikan ke orang lain saat mimpi tersebut akhirnya terwujud."
Mari kita sama-sama bergerak untuk membantu masyarakat pra-sejahterah dengan hal yang kecil yaitu memberi makanan sisa yang masih layak konsumsi untuk menciptakan Indonesia bebas lapar sebagai langkah memenuhi nutrisi untuk bangsa.
Salam hangat - Ade Guntur Ramadhan
Email : adegunutur2001@gmail.com
Facebook [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ] , Website [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H