Mohon tunggu...
Ade Guntur Ramadhan
Ade Guntur Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Student at Smk Telkom Malang

1'st Winner Permata YouthPreneur 2019,1'st Winner Business Technology Development 2019, 2'nd Winner Agriwriting Competition 2019. Startup Enthusiast,Technology Enthusiast, and Blogging Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Di Era Revolusi Industri 4.0, Pertanian Indonesia Butuh Apa?

4 Mei 2019   20:10 Diperbarui: 11 Juni 2019   12:20 2114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Uji Coba alat IOT langsung di lahan pertanian

Indonesia merupakan negara agraris atau sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Namun pertanian di Indonesia saat ini jauh dari kata modern jika dibandingkan dengan pertanian di Jepang. Pertanian di Jepang telah menggunakan metode pertanian hidroponik dimana budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah yang menekankan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. 

Pertanian Hidroponik di Jepang telah menggunakan teknologi IOT (Internet of Things) untuk mengontrol Ph dan suhu disekitar pertanian. Di Indonesia sendiri pertanian hidroponik masih belum banyak diterapkan oleh petani karena besarnya modal untuk memulai usaha pertanian ini. Namun beberapa petani yang memiliki modal lebih mereka telah menggunakan pertanian hidroponik ini, namun sayangnya pertanian hidroponik di Indonesia belum didukung oleh teknologi yang mumpuni. 


Di era revolusi industri 4.0 teknologi semakin maju dan berkembang. Belakangan ini kita sering mendengar istilah IOT(Internet of Things), AI (Artificial Intelligence), Machine Learning, Blockchain, Virtual Reality, Big Data,dll. Sayang sekali teknologi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. 

Apakah bisa teknologi yang ada di era revolusi industri 4.0 digunakan disektor pertanian?

untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis melakukan riset dan wawancara kepada petani di daerah Tumpang Malang karena lokasi pertanian tersebut tidak jauh dari tempat tinggal penulis.

Penulis telah mewawancari beberapa narasumber yaitu petani di daerah Tumpang,Malang,Jawa Timur. Salah satu petani yang bernama Bapak Ansori mengatakan bahwa beliau merasa tersaingi oleh hasil pertanian impor dari luar negeri yang dijual di Indonesia. 

Deskripsi : Wawancara kepada Bapak Ansori
Deskripsi : Wawancara kepada Bapak Ansori
"Saya sebagai petani lokal merasa tersaingi mas dengan produk pertanian dari luar negeri yang masuk di Indonesia karena pertanian di luar negeri modern dan didukung oleh teknologi yang mumpuni," ujarnya di Malang, Senin (30/04/2019).

lalu saya bertanya kembali kepada Bapak Ansori mengapa tidak menggunakan pertanian hidroponik?. "pertanian hidroponik membutuhkan modal yang besar untuk memulainya," jawab beliau. 

Petani lain mengalami masalah yang sama dengan Bapak Ansori, namun disini saya menemui tambahan masalah yang dihadapi oleh Bapak Ngatemen. Bapak Ngatemen mengatakan bahwa beliau sulit mencari modal untuk memulai pertanian karena selama ini jika beliau ingin memulai usaha pertanian beliau harus hutang kepada rentenir di daerah sekitar beliau.

Deskripsi : Wawancara kepada Bapak Ngatemen
Deskripsi : Wawancara kepada Bapak Ngatemen
"Saya kalau  mencari modal pertanian harus berhutang kepada rentenir mas," ujarnya di Malang, Senin (30/04/2019).

Dari permasalahan diatas penulis memiliki ide/solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menciptakan platform atau aplikasi yang bernama V-Lup. V-Lup sendiri adalah aplikasi yang menghubungkan antara petani dan konsumen dimana setiap produk pertanian dari petani dikontrol oleh tekonologi IOT dan Machine Learning, serta produk dari petani akan langsung diantarkan kepada konsumen oleh kurir hari itu juga. V-LUP juga membantu petani untuk mendapatkan modal dari Investasi melalu Crowdfunding. lebih detail mengenai V-Lup simak penjelasan di bawah ini.

V-Lup adalah Vegetable Lup yang bermakna Vegetable yaitu Sayur dan Lup yaitu kaca pembesar, dari kedua objek tersebut ditarik kesimpulan bahwa Lup (Kaca Pembesar) untuk melihat detail kualitas kesegaran pada produk pertanian. 

V-Lup mempunyai 2 platform yaitu V-Lup untuk Petani dan V-Lup untuk Masyarakat. Yang Pertama penulis akan membahas mengenai V-Lup untuk petani

V-Lup untuk petani mempunyai beberapa fitur antara lain :

  1. Cek Kondisi Tanaman dengan menggunakan Machine Learning 
  2. Report Kondisi Tanaman dengan menggunakan IOT
  3. Panen Otomatis dengan menggunakan IOT
  4. Siram Otomatis dengan menggunakan IOT
  5. dan jual produk pertanian pada toko online

Selanjutnya akan dikupas satu persatu mengenai fitur dari aplikasi V-Lup untuk petani . Pertama ada Cek Kondisi Tanaman dengan menggunakan Machine Learning fitur ini diimplementasikan pada scan kamera pada smartphone untuk mengetahui kondisi terakhir kesegaran tanaman apakah tanaman tersebut segar,akan layu,atau layu dengan menggunakan kode warna sebagai acuan. 

Deskripsi : Halaman produk pertanian petani
Deskripsi : Halaman produk pertanian petani
Kedua Report Kondisi Tanaman dengan menggunakan IOT untuk mengetahui kondisi Ph,Suhu,dan Level Air. Ketiga Panen Otomatis dengan menggunakan IOT untuk memudahkan proses panen pada pertanian hidroponik. 

Deskripsi : Halaman Dashboard Pertanian Petani
Deskripsi : Halaman Dashboard Pertanian Petani
Keempat Siram Otomatis dengan menggunakan IOT untuk membantu petani melakukan penyiraman pada pertanian anorganik atau di ladang dari jarak jauh dengan menggunakan smartphone. Kelima Jual produk pertanian pada toko online untuk membantu petani langsung menjual produk pertaniannya kepada konsumen tanpa melalui tengkulak ataupun pedagang dipasar.

Progres penulis sejauh ini dalam rangka membuat aplikasi, telah sampai pada tahap pengujian alat IOT di lahan pertanian sawi. seperti gambar berikut.

Deskripsi : Uji Coba alat IOT langsung di lahan pertanian
Deskripsi : Uji Coba alat IOT langsung di lahan pertanian
Melalui uji tersebut penulis dapat mengetahui kondisi kelembapan tanah menggunakan sensor soil moisture yang nantinya akan dibuat sistem siram otomatis menggunakan IOT .

Yang Kedua penulis akan membahas mengenai  V-Lup untuk masyarakat.

V-Lup untuk masyarakat mempunyai beberapa fitur antara lain :

  1. Detail kondisi terakhir produk pertanian
  2. Toko Online
  3. Chatting dengan petani
  4. Investasi melalui Crowdfunding

Selanjutnya akan dikupas satu persatu mengenai fitur dari aplikasi V-Lup untuk masyarakat. Pertama ada Detail kondisi terakhir produk pertanian untuk membantu konsumen mengetahui kondisi terakhir kesegaran produk pertanian apakah segar,akan layu,atau layu. 

Deskripsi : Detail produk pertanian yang ada ditoko online
Deskripsi : Detail produk pertanian yang ada ditoko online
Kedua Toko Online untuk membantu masyarakat membeli produk pertanian yang fresh dan terjamin kualitasnya. Ketiga Chatting untuk membantu masyarakat berkomunikasi langsung dengan petani. Keempat Investaasi melalui Crowdfunding untuk membantu membiayai modal pertanian petani.

Deskripsi : Halaman investasi melalui crowdfunding pada website V-LUP
Deskripsi : Halaman investasi melalui crowdfunding pada website V-LUP
Pada toko online dapat dicoba melalui link berikut bit.ly/vlupweb   Website tersebut adalah web statis yaitu hanya untuk prototyping saja.

Dengan ide dari penulis tadi apakah cocok teknologi tersebut diterapkan di Indonesia saat ini? Jawaban nya yaitu cocok. 

Deskripsi : Data Persentase Tenaga Kerja Informal Sektor Pertanian
Deskripsi : Data Persentase Tenaga Kerja Informal Sektor Pertanian
Mengapa teknologi tersebut cocok untuk Indonesia? menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistika) persentase tenaga kerja informal di sektor pertanian mengalami penurunan, walaupun penurunan tersebut hanya 1% ditahun 2018 itu akan sangat membahayakan jika dibiarkan begitu saja. Kita ketahui bersama bahwa ditahun 2019 ini generasi milenial telah memasuki masa dimana mereka harus menentukan jalan hidup mereka kedepan. 

Generasi milenial terkenal dengan generasi yang ingin semua serba instant,cepat,dan mudah. Sifat ini sangat membahayakan di sektor pertanian karena pertanian di Indonesia belum semua menerapkan teknologi yang instant,cepat,dan mudah itu artinya indonesia membutuhkan penerus petani ditahun yang akan datang dan harus ada regenerasi petani.

Di sisi lain ini adalah kesempatan untuk penulis berinovasi membuat platform V-LUP dengan menggunakan teknologi IOT(Internet of Things) untuk memudahkan petani milenial melakukan kegiatan pertanian. 

Deskripsi : Data Jangkauan Jaringan 4G di Indonesia
Deskripsi : Data Jangkauan Jaringan 4G di Indonesia
Laporan berita dari Harian Kontan menyatakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo) menyebutkan hingga saat ini penetrasi jaringan 4G di Indonesia sudah menjangkau ke tingkat desa. Menurut data Kominfo, sudah 55,5% desa di Indonesia bisa mengakses jaringan 4G. 

Dari data kominfo tersebut menjadi peluang untuk penulis menerapkan teknologi IOT(Internet of Things) untuk pertanian di Indonesia.

Penulis berharap dengan ide tersebut pertanian di Indonesia akan semakin maju dan berkembang, tak lupa dukungan dari instansi pemerintahan sangat penting karena dengan dukungan instansi pemerintahan terutama kementerian pertanian akan menjadikan ide ini dapat terealisasi dengan mudah dan dapat merangkul jutaan petani di Indonesia.

Mari Kita Bersama Menciptakan Pertanian Modern untuk Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani di Indonesia

Salam hangat - Ade Guntur Ramadhan

Email : adegunutur2001@gmail.com

Facebook [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ] , Website [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun