Klaten - Desa Pucangmiliran, yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikenal sebagai pusat produksi soun pati aren, tahu, dan rambak. Ketiga produk unggulan ini menjadi roda penggerak utama perekonomian desa, memberikan peluang kerja bagi masyarakat dan dikenal hingga daerah sekitarnya. Namun, di balik potensi besar tersebut, terdapat tantangan lingkungan berupa limbah produksi, terutama dari pengolahan tahu, yang berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Semarang (UNNES) melalui program GIAT 10 berhasil mengolah limbah tahu menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang bernilai guna. Dengan memanfaatkan kandungan nutrisi dalam limbah cair tahu, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, mahasiswa UNNES memperkenalkan teknik fermentasi sederhana menggunakan mikroorganisme efektif (EM4). Hasilnya, limbah tahu yang sebelumnya menjadi masalah kini diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian.
Menjawab permasalahan ini, mahasiswa Universitas NegeriProgram ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat Desa Pucangmiliran, terutama ibu-ibu kelompok PKK dan petani setempat. Pada hari sabtu, 4 Januari 2025 Mahasiswa UNNES GIAT 10 mengadakan sosialisasi serta pelatihan pengolahan limbah tahu menjadi pupuk POC dengan dibantu Alfath Ali Ashar, salah satu Mahasiswa UNNES GIAT 10. Ibu Bariyah selaku anggota PKK, menuturkan "Biasanya limbah tahu dibuang begitu saja, tapi sekarang bisa jadi pupuk yang membantu hasil kebun kami. Ini insyaallah sangat bermanfaat untuk kami."
Kepala Desa Pucangmiliran, Bapak Kabib, mengapresiasi program ini. "Mahasiswa UNNES membawa perubahan untuk desa kami. Selain mengatasi permasalahan limbah, mereka juga membantu menciptakan inovasi ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya. Â
Dengan langkah inovatif ini, Desa Pucangmiliran menjadi contoh sukses pemanfaatan potensi lokal secara kreatif. Program ini tidak hanya mengatasi permasalahan lingkungan tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi desa, menjadikannya inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Klaten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H