Mohon tunggu...
Ade Fathurahman
Ade Fathurahman Mohon Tunggu... Guru - Geography Teacher of SMANSA Sukabumi

Pemilik dan Pengelola Blog : https://adefathurahman.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan Tak Terpenjara oleh Keterbatasan Akal Manusia (Bebas Dimensi)

23 Juni 2023   23:43 Diperbarui: 23 Juni 2023   23:48 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://upload.wikimedia.org/

Sampai dengan saat ini, kita benar-benar tidak tahu ukuran dan jarak-jarak yang pasti, yang bisa mewakili luas alam semesta.

Teori terbaru tentang asal-usul alam semesta menunjukkan bahwa dengan diketahuinya luasnya alam semesta , bumi yang kita tempati tidak lebih dari butiran debu di multiverse (yaitu himpunan semua alam semesta yang ada).

Karya Edwin Hubble adalah ide pertama memberikan petunjuk kepada astronom untuk mengukur besarnya alam semesta.

Bekerja di Mount Wilson pada tahun 1930 dengan apa yang kemudian teleskop terbesar di dunia, Edwin Hubble mengambil foto-foto sampel dari langit di berbagai daerah (sekitar 1283 daerah) dan menghitung jumlah gambar galaksi yang bisa mendeteksi di piring fotografi. Dari survei, ia merupakan suatu peta dengan galaksi kita, Bima Sakti, di tengah plot di apa yang kemudian disebut khatulistiwa galaksi (bagian atas dan bawah peta disebut sebagai kutub).

Setelah dikoreksi untuk efek peredupan menutupi awan debu ketika mengamati langit dalam arah dari Bima Sakti, Hubble menyimpulkan bahwa pada skala besar distribusi galaksi galaksi isotropik yaitu secara seragam terdistribusi di sekitar kita di langit. Pengamatan Hubble menyebabkan pandangan bahwa alam semesta kita adalah homogen, yaitu sama di semua arah dan di semua jarak. Ide isotropi dan homogenitas semesta disebut Prinsip kosmologis. Prinsip kosmologis tetap asumsi yang mendasari dalam kosmologi.

Pengamatan oleh astronom dari distribusi galaksi di iris bagian besar ruang telah menunjukkan bahwa galaksi kita adalah anggota dari sebuah kelompok kecil dari galaksi yang disebut Local Group. Grup Lokal adalah sekitar tiga juta tahun cahaya dan mengandung sedikitnya 26 anggota (tiga galaksi spiral yang besar, 9 laskar kerdil, 2 ellipticals menengah dan 12 ellipticals kerdil).

Cluster galaksi lain telah terdeteksi di luar kita. Para diamati terdekat dari planet kita adalah Cluster Virgo, sebuah sistem yang terdiri dari ribuan galaksi. Namun lain cluster galaksi lebih besar dari Virgo adalah Cluster Coma. Kita bisa mendeteksi cluster tertentu karena mereka memiliki galaksi yang padat kecerahan menonjol dengan latar belakang dan cluster galaksi-galaksi lain.

Hal ini diyakini bahwa ada beberapa kluster galaksi yang lebih kecil lebih dekat dengan kita daripada Virgo dan Coma yang kita tidak bisa mengamati dengan latar belakang cahaya dari galaksi-galaksi lain di ruang angkasa. Para astronom telah lanjut menemukan bahwa bahkan ada cluster cluster galaksi. Sebuah penemuan menarik bagi para astronom adalah kenyataan bahwa antara galaksi ini super cluster membentang besar ruang hampa udara.

Studi dari cluster lokal Super galaksi kita, yang Virgo adalah yang paling menonjol, menunjukkan adanya ruang yang sebagian besar kosong. Keseluruhan galaksi milik rumpun lokal, secara bersama-sama hanya menempati sekitar 5% dari total volume ruang dalam cluster Super lokal, yang berkisar 60 juta tahun cahaya.

Ketahuilah, sebuah bintang yang terdekat dari matahari (bintang di tata surya kita diberi nama Alpha Centaury, berjarak 4,5 tahun cahaya.

Tahun cahaya berkisar 300.000 x 3600 x 24 x 365 kilo meter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun