Mohon tunggu...
Aksara Adeera
Aksara Adeera Mohon Tunggu... Administrasi - Admin

Bukan penulis, hanya orang yang hobi nulis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Waspada Modus Penipuan Online Berkedok Pembuatan Kerajinan Tangan di Facebook!

27 Oktober 2024   22:06 Diperbarui: 27 Oktober 2024   22:36 3137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin hari, modus penipuan online semakin beragam; salah satunya membuat berbagai macam kerajinan tangan yang unik. Tak hanya melalui aplikasi Telegram, sekarang oknum penipu justru merambah ke aplikasi lain, yaitu Signal Private Messenger.

Siang tadi saya asyik scroll beranda Facebook. Tiba-tiba lewat sebuah postingan pekerjaan sampingan membuat kerajinan tangan. Saya teringat dengan kejadian tanggal 15 September lalu ketika melihat postingan serupa. Saya tiba-tiba mendapat pesan dari sebuah akun Facebook bernama PlazaIndonesia (tanpa simbol centang biru) setelah menyukai sebuah postingan beberapa hasil kerajinan tangan yang diunggah.

Akun tersebut menawarkan pekerjaan sampingan untuk membuat kerajinan tangan yang bisa dikerjakan di rumah. Dalam percakapan awal, admin di akun tersebut memberi beberapa pilihan kerajinan tangan yang tersedia. Akhirnya, saya memilih gelang manik mutiara.

Admin tersebut memberikan penawaran bahwa saya akan mendapat tugas mengerjakan gelang manik mutiara sebanyak 200 pcs yang dihargai sebesar Rp. 3.000,- per pcs. Artinya, saya akan mendapatkan penghasilan sebesar 600.000 rupiah.

Penawaran kerja sama dengan PlazaIndonesia (Dokpri)
Penawaran kerja sama dengan PlazaIndonesia (Dokpri)


Jujur, saya belum sadar bahwa ini modus penipuan baru. Saya masih berpikir positif dan mengikuti arahan admin tersebut. Waktu itu saya diminta mengisi biodata dan akan diberikan kode pendaftaran. Setelahnya, saya diberi link Telegram untuk menerima tugas dari resepsionis yang bernama Winda Vanesha.

Setelah berhasil bergabung, saya dimasukkan ke grup utama bernama "WALLEX". Awalnya, saya diberi tugas untuk follow memberi like di postingan seseorang di Tiktok. Tugas itu saya dapatkan sebanyak tiga kali. Jadi, uang sejumlah 30.000 rupiah mendarat mulus di rekening saya.

Ketika saya menanyakan kapan kerajinan tangan akan dikirim, resepsionis Winda bilang bahwa kerajinan tangan membutuhkan waktu packing selama seminggu. Di sini saya mulai curiga. Tidak berapa lama, tugas selanjutnya sudah dirilis di grup utama.

Chat dengan resepsionis Winda (Dokpri)
Chat dengan resepsionis Winda (Dokpri)

Penawaran deposit berkedok ikut kursus ekonomi (Dokpri)
Penawaran deposit berkedok ikut kursus ekonomi (Dokpri)


Saat tugas keempat, saya sengaja menghilang setelah Owner grup Wallex tersebut memberikan tugas deposit. Karena modus awal oknum tersebut adalah membuat kerajinan tangan, jadi tugas deposit yang diberikan kepada kami berkedok membayar kursus ekonomi. Setelah sadar bahwa itu penipuan, saya tidak jadi lanjut walaupun resepsionis Winda berulang kali mengirim pesan di Telegram.

Masih terus dirayu untuk deposit (Dokpri)
Masih terus dirayu untuk deposit (Dokpri)

Hari ini postingan serupa juga lewat di beranda Facebook. Namun, muncul dengan profil dan nama akun yang berbeda, yaitu IndoCrafted Treasures. Saya langsung memantau isi postingan akun tersebut. Isinya terlihat sangat menarik dan menggiurkan. Menawarkan pekerjaan sampingan membuat kerajinan tangan dan bisa dilakukan di rumah, tentu menarik banyak calon korban.

Profil terbaru akun penipuan (FB: IndoCrafted Treasures)
Profil terbaru akun penipuan (FB: IndoCrafted Treasures)

Pendaftaran agen untuk menarik calon korban (FB: IndoCrafted Treasures)
Pendaftaran agen untuk menarik calon korban (FB: IndoCrafted Treasures)

IndoCrafted juga menawarkan nominal yang sama (Dokpri)
IndoCrafted juga menawarkan nominal yang sama (Dokpri)


Iseng saya mengirim pesan ke akun tersebut, ingin mengetahui sejauh mana saya akan dibawa kali ini. Usai pendaftaran, saya tidak diberikan link Telegram; melainkan disuruh install aplikasi Signal Private Messenger dan mendaftar akun di sana.

Chat dengan IndoCrafted Treasures (Dokpri)
Chat dengan IndoCrafted Treasures (Dokpri)


Usai mengikuti step by step yang diberikan, saya langsung diarahkan ke bidang chat resepsionis yang bernama Widiya Permatasari. Resepsionis itu menggunakan nama dan foto profil palsu. Setelah memverifikasi data-data saya, resepsionis Widiya memberikan sebuah formulir yang berisi nama, nomor rekening dan kode bank sebagai reward karena saya berhasil membuat akun Signal.

Screenshot logo Signal Private Messenger (Dokpri)
Screenshot logo Signal Private Messenger (Dokpri)

Bikin akun baru di Signal Private Messenger (Dokpri)
Bikin akun baru di Signal Private Messenger (Dokpri)


Setelah ditunggu beberapa menit, resepsionis itu tidak kunjung membalas pesan. Saya memberanikan diri lagi untuk menanyakan kelanjutannya. Namun, resepsionis Widiya tiba-tiba bilang bahwa kuota penuh dan saya akan dikabari lagi nantinya. Di sini saya merasa janggal, pasti ada sesuatu yang terjadi.

Saya tetap menanyakan alasan kenapa saya ditolak sekaligus kelanjutan reward yang dijanjikan. Tiba-tiba, resepsionis itu memberi sebuah screenshot bukti transfer ke rekening saya pada tanggal 15 September 2024.

Resepsionis Widiya yang semula bertutur kata baik dan santun, tiba-tiba langsung mengata-ngatai saya penipu, paok, dan sebagainya. Dia merasa saya akan menipu perusahaannya padahal perusahaan itulah yang sedang mencari korban untuk dijadikan tumbal penipuan.

Reward tidak diberikan (Dokpri)
Reward tidak diberikan (Dokpri)

Oknum resepsionis mulai emosi karena gagal nipu orang (Dokpri)
Oknum resepsionis mulai emosi karena gagal nipu orang (Dokpri)

Terus jailin si resepsionis sebelum blokir (Dokpri)
Terus jailin si resepsionis sebelum blokir (Dokpri)

Resepsionis lebih emosi lagi, wkwk. (Dokpri)
Resepsionis lebih emosi lagi, wkwk. (Dokpri)

Otak saya spontan bekerja penuh, mengingat bagaimana bisa dia memiliki bukti transfer ke rekening saya. Seketika saya langsung ingat dengan resepsionis Winda di Telegram, lalu membuka kembali riwayat pesan kami. Benar saja, ternyata akun PlazaIndonesia (tanpa simbol centang biru) dan IndoCrafted Treasures adalah oknum yang sama.

Tetap waspada, jangan mudah tergiur dengan pekerjaan sampingan semacam itu.

Disclaimer!
Aplikasi Signal Private Messenger ini fitur dan fungsinya mirip seperti Telegram. Bisa jadi oknum penipu nantinya akan beralih ke aplikasi ini untuk melancarkan modus penipuan tersebut. Sebab, orang-orang sudah banyak mengetahui alur modus penipuan mereka di Telegram.

Akun Facebook PlazaIndonesia (tanpa simbol centang biru) sepertinya sudah dinonaktifkan, kemudian mereka membuat akun baru dengan nama IndoCrafted Treasures.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun