Mohon tunggu...
Aksara Adeera
Aksara Adeera Mohon Tunggu... Administrasi - Admin

Bukan penulis, hanya orang yang hobi nulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Investasi Bodong, Bongkar Modus Penipuan Online di Telegram

18 Oktober 2024   23:33 Diperbarui: 21 Oktober 2024   16:40 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu tiba-tiba mendapat pesan WhatsApp dari nomor tidak dikenal? Jika pernah, berhati-hatilah! Jangan tergiur dengan sesuatu yang ditawarkan!

Akhir-akhir ini, saya sering mendapat pesan masuk dari nomor tidak dikenal. Nomor tersebut menawarkan pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan dari rumah. Tidak terikat waktu, kontrak, dan lain sebagainya. Sangat menggiurkan, bukan?

Sebagai orang awam, tentu hal itu sangat menggiurkan terlebih bagi seorang tunakarya. Diiming-imingi mendapat cuan dengan mudah hanya dari ponsel, pasti membuat siapa pun langsung tergiur. Akan tetapi, kebanyakan orang tidak sadar bahwa ada bahaya yang mengintai.

Waktu itu saya iseng membalas pesan tersebut, hanya ingin tahu cara kerja modus penipuan tersebut. Saat saya membalas pesan itu, seseorang yang mengaku dirinya sebagai admin dari perusahaan tersebut langsung mengirimkan biodata untuk diisi. 

Isi biodata yang dikirimkan berupa nama, alamat, nomor WA, usia dan pekerjaan. Biodata yang dikirimkan tadi saya isi dengan data palsu sebab dari awal sudah curiga kalau itu modus penipuan.

Tidak berapa lama, muncul pesan balasan yang berisi kode serta link Telegram untuk menghubungkan saya dengan resepsionis dari perusahaan tersebut. Setelah saya klik, akun Telegram saya langsung terhubung ke bidang chat seseorang yang mengaku sebagai resepsionis perusahaan. Di situ saya diminta mengisi kode daftar yang didapatkan dari admin perusahaan.

Setelah kode terverifikasi, saya langsung ditambahkan ke saluran utama di Telegram perusahaan itu. Anggotanya cukup banyak, sekitar dua ribu orang. Akan tetapi, nama-nama anggota yang bergabung di saluran itu tidak bisa dilihat; hanya nama para resepsionis yang terpajang di sana.

Tepat pukul 10.00 WIB, Owner perusahaan itu akan mengirim link tugas like dan follow akun seseorang di media sosial Tiktok. Setelah menyelesaikan tugas tersebut, saya harus mengirimkan bukti screenshot pada resepsionis. Sepersekian detik setelahnya, resepsionis itu mengirimkan sebuah formulir berisi nama lengkap, akun bank dan nomor rekening. Dalam hitungan menit, komisi sebesar 30.000 rupiah masuk ke akun bank saya.

Form rekening untuk komisi (Dokpri)
Form rekening untuk komisi (Dokpri)

Penurunan komisi akibat melewatkan tugas (Dokpri)
Penurunan komisi akibat melewatkan tugas (Dokpri)
Tugas di saluran utama akan rilis setiap 40 menit. Jadi, tugas berikutnya akan diberikan pada pukul 10.40 WIB. Tugas yang diberikan pun sama seperti sebelumnya, tetapi nominal komisi yang dibayarkan semakin berkurang jika kita melewatkan satu tugas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun