"Baik di depan, busuk di belakang", pernahkah kamu mendengar istilah tersebut? Ya, itulah kalimat yang cocok diungkapkan untuk para penyebar gosip.
Manusia termasuk makhluk sosial yang pasti membutuhkan bantuan orang lain dalam suatu hal. Sudah menjadi naluri alamiah manusia untuk berinteraksi dengan sesama.
Seiring berjalannya waktu, ada yang namanya "sesi curhat" antar teman. Tidak apa-apa, hal itu lumrah karena sudah dilakukan oleh banyak orang.
Menceritakan suatu permasalahan kepada orang yang dipercaya sudah menjadi hal normal, bahkan sering kali dijadikan rutinitas oleh sebagian orang. Kebanyakan orang akan merasa stres lantaran tidak mampu memendam masalahnya sendiri. Maka dari itu, mereka membutuhkan orang terdekat untuk mengambil peran penting dalam hal ini.
Menjadi pendengar, akankah selalu menjadi pendengar yang baik?
Belum tentu! Tidak selamanya pendengar selalu menjadi pendengar yang baik. Bisa jadi sebaliknya, pendengar justru jadi penyebar.
Penyebar adalah orang yang paling antusias mendengar keluh kesah kamu. Namun, dirinya justru memiliki niat terselubung, yaitu menyebarluaskan masalahmu pada orang lain.
Sifat manusia di dunia ini sangat beragam. Ada yang baik, ada pula yang pura-pura baik. Ketika kamu hendak menceritakan masalahmu pada orang lain, pastikan mereka bisa dipercaya.
Ada pendengar, ada pula penyebar. Temanmu masuk kategori mana? Simak tanda-tandanya berikut ini!
Pendengar Akan Selalu Mendengar
Tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik. Lihat respons temanmu ketika kamu sedang bercerita. Apakah dia mendengarkan curhatanmu atau justru sibuk sendiri?
Pendengar yang baik akan fokus mendengarkan kamu bercerita, kemudian memberi masukan terbaik jika dibutuhkan. Sementara itu, penyebar hanya fokus pada inti permasalahanmu. Ia akan mengorek informasi sedalam-dalamnya demi kepentingannya sendiri. Bahkan, penyebar tidak akan memberi masukan untuk menyelesaikan masalahmu.
Hal ini perlu diperhatikan. Kenali tanda-tanda tersebut agar kamu tidak salah memilih tempat curhat.
Pandai Menyimpan Rahasia
Sebelum kamu menceritakan masalahmu pada orang lain, pastikan dirimu yakin bahwa orang itu telah mendapat kepercayaan darimu. Lebih baik kamu memilih curhat pada orang yang introvert atau tidak banyak omong di lingkungannya.
90% orang introvert tidak suka berinteraksi dengan orang lain. Bahkan, mereka cenderung tertutup dan jarang mengobrol dengan orang lain yang tidak membuatnya nyaman. Maka dari itu, rahasiamu pasti aman di tangan orang introvert.
Tanda-tanda jika temanmu adalah orang yang tepat untuk diajak berkeluh kesah, yaitu dia pandai menyimpan rahasia. Curhatanmu adalah rahasia yang tidak boleh disebarkan pada orang lain.
Tidak Menjadikan Ceritamu sebagai Bahan Ghibah
Perbedaan pendengar dan penyebar sangat kentara dalam hal ini. Ada pula teman yang sangat ahli berperan dalam dua hal tersebut. Berawal menjadi pendengar yang baik untuk mengorek informasi tentang permasalahanmu, kemudian menjadikan curhatanmu sebagai bahan ghibah dengan orang lain.
Tidak banyak, tetapi tipe teman seperti itu memang ada. Sudah sepatutnya kamu berhati-hati memilih orang kepercayaan untuk mendengarkan keluh kesahmu.
Bijaklah dalam memilih teman curhat. Jika salah tempat, masalahmu akan menjadi konsumsi publik di kalangan terdekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H