Bagi orang yang fisiknya kurang kuat pasti ngos-ngosan, sama seperti saya waktu itu. Baru jalan sepuluh langkah, langsung minta berhenti lagi. Hehe ....
Dari loket masuk, mulai terlihat vegetasi hutan pinus yang cukup lebat. Di sinilah jalur trekking dimulai dengan area jalan bermakadam. Untuk sampai di lokasi air terjun diperkirakan membutuhkan waktu 25 sampai 30 menit.
Sobat Kompasianers akan semakin dekat dengan lokasi air terjun ditandai dengan jalanan yang mulai beraspal dan menyempit. Kurang lebih 20 meter setelah melewati jalan beraspal itu akan terdengar aliran air terjun yang cukup deras.
Daya Tarik Air Terjun Grenjengan
Air Terjun Grenjengan merupakan sebuah curug setinggi 40 meter. Air terjun ini berasal dari aliran air sungai di Gunung Welirang. Itulah sebabnya air terjun ini terasa segar, bahkan cenderung dingin seperti es batu jika dipegang. Selain itu, pepohonan rindang di area air terjun semakin membuat hawa tempat itu semakin sejuk.
Selain air terjun utama, Grenjengan memiliki dua air terjun kecil yang terletak di belakang dan samping aliran air terjun utama. Jika diperhatikan dengan saksama, ada keunikan tersendiri di air terjun kecil tersebut; yaitu seperti air terjun bertingkat.
Pengunjung yang datang bisa bermain air dan mandi di bawah guyuran Air Terjun Grenjengan karena muara kolam yang dihasilkan sangat dangkal, hanya sebatas mata kaki orang dewasa. Namun, jika musim hujan tiba debit airnya pasti naik.
Berikut hasil jepretan Air Terjun Grenjengan:
Suasana di area Air Terjun Grenjengan
Tertarik datang ke tempat ini? Tunggu apa lagi? Mumpung musim kemarau, nih! Pas banget untuk hengkang sebentar dari gerahnya kota Surabaya.