Mohon tunggu...
Aksara Adeera
Aksara Adeera Mohon Tunggu... Administrasi - Admin

Bukan penulis, hanya orang yang hobi nulis.

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinopsis Film Noktah Merah Perkawinan, Emosi, Keegoisan, dan Komunikasi yang Buruk

19 November 2023   08:42 Diperbarui: 19 November 2023   08:56 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @noktahmerahperkawinan

Tanpa disadari, hal ini berdampak buruk pada psikis anak sulungnya (Bagas). Bagas yang kira-kira berusia 10 tahun, perlahan memahami kondisi orang tuanya yang sedang berantakan. Bagas tampak sering merenung hingga tidak mengerjakan PR beberapa kali. Bahkan, Bagas sampai berani membentak Ambar tatkala ibunya tidak mau memaafkan papanya.

Setelah acara grand opening kafe baru milik Kemal, Gilang dan Yuli pulang bersama. Karena beberapa hari Gilang menginap di kantor, Yuli memutuskan untuk menunggu di kantor sambil memesan taksi. Tidak berapa lama, Ambar ternyata menyusul dan memergoki keduanya hendak masuk ke kantornya Gilang.

Ambar terlihat sangat emosi, Gilang pun langsung mengejarnya. Saat di rumah, Ambar berkata bahwa dirinya meminta cerai dan akan menggugat Gilang di pengadilan.

Adegan yang paling menguras air mata terjadi saat Ambar memasuki ruang sidang. Di sana terputar kembali ingatan tentang bahagianya awal pernikahan 11 tahun lalu yang pernah mereka jalani. Ambar menangis setelah mendapati kehadiran Gilang di sana.

Sumber: Instagram @noktahmerahperkawinan
Sumber: Instagram @noktahmerahperkawinan

Gilang meminta izin untuk berbicara sebentar dengan Ambar. Keduanya saling mendekat, bertemu tatap, kemudian mengutarakan isi hati masing-masing. Gilang telah menyadari kesalahannya dan mengatakan bahwa Ambar beserta kedua anaknya adalah sumber kebahagiaannya. Sementara itu, Ambar telah menyadari bahwa dirinya terlalu egois hingga mengambil langkah sejauh ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun