Menulis bukan hanya seni merangkai aksara, melainkan mencurahkan perasaan dan pikiran seseorang menjadi sebuah karya. Banyak orang menyukai kegiatan menulis karena dianggap sebagai pelipur lara yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata. Selain itu, ada beberapa faktor yang menghalangi seseorang untuk menulis, salah satunya writer's block yang membuat penulis tidak bisa menulis secara konsisten.
Bagi sebagian orang, menulis secara konsisten merupakan sesuatu sulit. Biasanya, ide kreatif dalam menulis muncul pada saat tidak terduga. Misalnya ketika kita melakukan sesuatu, potongan-potongan ide terlintas, meski hanya sekilas. Namun, jangan biarkan ide itu hilang begitu saja. Teruslah berkhayal dan mengikuti ke mana idemu mengalir.
Berikut adalah beberapa cara untuk membantu konsistensi dalam menulis, yaitu:
1. Niat
Niat merupakan hal yang paling dasar untuk membangun konsistensi diri dalam menulis. Niatkan diri menjadi seorang penulis. Penulis yang ikhlas dalam menggores tinta untuk merangkai aksara menjadi sebuah karya sastra. Jika niat itu belum muncul dari dalam hati, maka kita akan kesulitan untuk menuangkan ide brilian yang berseliweran di dalam benak.
2. Siapkan Catatan Kecil untuk Menulis
Ide adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran. Umumnya, ide menulis meliputi potongan-potongan kisah tentang adegan menarik yang kita pikirkan. Ide menulis bisa datang dari mana saja, misalnya dari pengalaman pribadi berupa kenangan, sinetron, kisah teman, dan lain sebagainya. Sebagai penulis, kita dituntut untuk menyajikan cerita-cerita kreatif dan inspiratif. Ketika kita sudah merasa klik dengan ide itu, bagaimana cara menyiasati agar ide tersebut tidak hilang begitu saja?
Ambil sebuah kertas dan pena, lalu tulis apa pun yang ada di dalam pikiranmu. Tulis sedetail mungkin, termasuk ciri fisik tokoh, latar, konflik yang terjadi, serta perwatakan tokoh. Jika tidak ada kertas atau pena, kalian bisa menggunakan notes di HP untuk menulis ide tersebut.
3. Buat Jadwal dan Tentukan Target Menulis
Bagi penulis yang memiliki jam terbang tinggi, mungkin tidak sulit untuk mencapai target yang ditentukan. Namun, bagi penulis pemula sepertinya perlu membuat rancangan jadwal dan target untuk menulis.
Misalnya ketika penulis ingin membuat sebuah cerbung (cerita bersambung) yang tamat dalam 30 hari. Mulanya, penulis harus membuat jadwal dan target menulis yang harus dicapai. Target yang dimaksud di sini adalah banyaknya kata dalam setiap part yang harus ditulis.
Sebagai penulis pemula, sangat dianjurkan membuat jadwal menulis setiap hari. Namun, jangan langsung membidik target 1.000 kata per hari. Hal itu akan membuat kita merasa tertekan dengan target kata sebanyak itu. Cukup berlatih dengan target terendah, minimal 100 kata. Boleh lebih, tetapi tidak boleh kurang. Lakukan hal itu setiap hari untuk memacu diri agar konsisten dalam menulis.
4. Menulislah dengan Hati
Apa sih, menulis dengan hati itu? Menulis dengan hati adalah menuangkan perasaan dalam deretan aksara yang dilakukan tanpa paksaan dari pihak mana pun. Misalnya kita ingin menulis tentang kisah pribadi Anda dan mengambil tema tentang patah hati.
Tulislah apa pun yang terlintas di pikiran. Bayangkan dirimu menjadi tokoh utama yang berperan menghidupkan cerita, lalu tulis adegan demi adegan secara runtut. Jangan lupa menyisipkan pesan moral dari cerita yang kamu tulis. Menulislah pakai hati, tidak perlu takut! Jangan minder dan berpikir tulisanmu laku atau tidak.
Nah, itu saja tips untuk membangun konsistensi menulis. Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H