Sumber kerukunan adalah Allah. Sebab Ia adalah pendamai manusia dengan diri-Nya sendiri. Sebuah harapan dalam kepastian bahwa ketika iman, pengharapan dan kasih telah menjadi satu dengan kehidupan maka kuatlah kita.
Tujuannya adalah untuk bersatu memuliakan Allah. Kita, saudara dan saya menjadi satu dalam Iman untuk memuliakan Allah. Itulah tujuan akhir kehidupan umat dalam gereja. Â
Menerima Satu akan yang Lain Untuk Menjadi Kesaksian (7-12)Â
Roma 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. 15:8 Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh karena kebenaran Allah Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang kita, 15:9 dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu." 15:10.
Dan selanjutnya: "Bersukacitalah, hai bangsa-bangsa, dengan umat-Nya." 15:11 Dan lagi: "Pujilah Tuhan, hai kamu semua bangsa-bangsa, dan biarlah segala suku bangsa memuji Dia." 15:12 Dan selanjutnya kata Yesaya: "Taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan."
Untuk dapat sampai kepada tujuannya yaitu, memuliakan Allah, maka menerima satu akan yang lain adalah cara yang ditawarkan. Menerima satu akan yang lain tidak bisa terjadi jika sifat egois mementingkan diri sendiri, iri hati masih ada. Sebagaimana tertulis dalam Yakobus 4:1-4 mengapa ada pertengkaran.
Yakobus 4:1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? 4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi.
Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. 4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Tidak dapat menerima satu akan yang lain terjadi karena:
- Mengutamakan Hawa Nafsu dalam Diri / Keinginan Daging.
- Iri Hati.
- Kesembongan Rohani.
- Persahabatan Dengan Dunia.
Hanya Sikap merendahkan diri dihadapan Allah menjadi kunci utama tecapainya menerima satu dengan lain sehinga menjadi kebahagiaan bersama dalam pengharapan dalam Kristus  (ayat 13) .Â
Salam,
Efra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H