Dengan kata lain, kata ini mau menjelaskan kepada kita tentang setiap individu yang telah beribadah sejati dalam totalitas hidup kepada Tuhan digabungkan menjadi kita (jamak). Mulanya hanyalah seorang namun jika bersatu maka menghimpunkan kekuatan yang besar. Untuk menjadi kita, maka aku  harus direndahkan karena tujuan bersama.
Setelah kita menjadi suatu kesatuan, maka yang kuat dari kata dunatos merupakan kata sifat yang diartikan  berkuasa, kuat, sanggup, sekiranya mungkin, sedapat-dapatnya, orang yang berwenang /berpengaruh (Kis 25.5; 1Kor 1.26), orang yang kuat imanya (Rm 15.1), mahir (Kis 18.24), Yang Mahakuasa (Luk 9.3).
Sehingga kita, yang kuat ingin menjelaskan tentang kekuatan, kesungguhan, pemahaman yang  kokoh tentang menjalin relasi dengan Allah dan dengan sesama.yang telah dimiliki individu yang telah bersatu menjadi kita.
Lantas tugas apa yang menjadi tanggung jawab kita? Paulus memberikan sebuah penekanan dalam tugas yaitu pertama, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat , kedua, Â janganlah kita mencari kesenangan sendiri.
Kedua hal tersebut berkaitan dengan kita yang telah diubahkan dalam karya Roh Kudus sehingga menjadi kuat dan mampu memandang kebahagiaan ku akan menjadi kebahagiaan mu juga. Relasi dengan sesama terajut indah. Lebih lanjut Paulus menjabarkan setiap orang diantara kita harus mencari kesenangan sesama kita .
Terdapat kata wajib Yunani opheilo dalam kata Yunani yang digunakan terjemahkan dengan suatu kewajiban yang harus dibayarkan (hutang) dan kegunaan  dan kata  harus mencari kesenangan Yunani aresko yang diterjemahkan berkenan, menyenangkan, ia berkenan, diterima baik, ia menyukakan hati, harus mencari kesenangan, mencari kesenangan, untuk menyukakan, menyukakan hati, menyenangkan hati, yang berkenan, mencari. Dengan demikian hal ini adalah sebuah tuntutan dan keharusan untuk dilakukan sebagai orang yang kuat.
Kristus Menjadi Cerminan (ayat 3-4)
Sebuah pertanyaan mendasar adalah kenapa kita harus menolong dan menopang yang lemah, apa lagi mereka yang telah melukai hati dan perasaan bahkan merugikan?? Jawaban sederhana Paulus adalah Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri.
Hanya itu jawabannya. Karena Kristus adalah cerminan orang percaya. Dalam hidup-Nya, Alkitab menuliskan bahwa Yesus tidak mencari kesenangan dan keuntungan bagi diri-Nya sendiri. Ia selalu perduli kepada orang lain itu, sebab adalah yang utama bagi-Nya. Segala yang telah dituliskan menjadi pelajaran bagi orang percaya.Â
Pelajaran bukan hanya untuk didengarkan tetapi dipegang dan dilakukan sehingga kita berpengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari kitab suci. Semua yang dipelajari ketika hendak diaplikasikan dalam hidup tidaklah mudah.
Anthony Robbins, "Banyak orang yang tahu apa yang harus dilakukan, tetapi hanya sedikit yang bisa mengerjakan apa yang mereka tahu. Anda harus melakukan sesuatu dan dan tidak cukup hanya dengan hanya mengetahui sesuatu". Tidak bisa kita hanya menjadi orang yang tahu firman tetapi tidak melakukannya.
Bahagiamu Bagahagiaku Untuk Kemuliaan Tuhan (ayat 5-6)
 Roma 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.