Mohon tunggu...
Adedwi Queentana
Adedwi Queentana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang Mahasiswa di Universitas Airlangga Surabaya. Saat ini hobi saya adalah membuat artikel,maka dari itu saya ingin mengasah hobi saya melalui artikel yang saya buat. Saya harap,artikel yang sudah saya buat dapat diterbitkan di kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Trip

Strategi Pengembangan dan Promosi Pantai Gemah setelah terdampak longsor di Tulungagung

12 Desember 2022   18:00 Diperbarui: 12 Desember 2022   17:59 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tahu bahwa Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang cukup melimpah, salah satunya adalah pantai Gemah yang berada di Tulungagung. Pantai Gemah merupakan salah satu wisata bahari yang mempunyai daya tarik tersendiri seperti adanya panorama alam berupa bukit di sekitar pantai dan ATV yang banyak diminati oleh kaum millenial. Namun,sejak terjadinya longsor dan hujan yang lebat yang lebat yang tak kunjung berhenti beberapa minggu yang lalu membuat kondisi wilayah Pantai Gemah juga terdampak. Kondisi pantai yang rusak menyebabkan turunnya kunjungan dan daya tarik wisatawan. Oleh karena itu,perlu adanya pengembangan wisata bahari tersebut sebagai upaya untuk mengembalikan kondisi bahari seperti semula. 

Namun,apakah dengan pengembangan wisata bahari yang akan dilakukan tersebut dapat menambah daya tarik wisatawan tanpa adanya promosi wisata? Hal itu juga menjadi PR bagi pelaku wisata bahwa perlu adanya keseimbangan antara pengembangan untuk memperbaiki dan promosi wisata yang harus  digencarkan agar dapat mengembalikan kunjungan wisata dan semakin banyak menambah daya tarik wisatawan. 

Mengapa demikian? Karena promosi dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke suatu wisata bahari. Promosi dapat dilakukan dengan komunikasi untuk melakukan suatu ajakan dan rayuan kepada wisatawan maupun masyarakat luas. Ajakan bisa dilakukan oleh pelaku wisatawan seperti pokdarwis,masyarakat setempat,maupun anak millenial yang dapat membranding wisata bahari di sosial media seperti youtube,instagram dan tiktok. Ajakan lain juga dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata. Hal itu diharapkan dapat memunculkan minat,hasrat atau keinginan serta tindakan langsung untuk mengunjungi suatu destinasi wisata tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun