Orang tua mana yang tidak mau anaknya senang membaca buku.Â
Pasti semua orang tua berharap anak-anaknya senang membaca buku.Â
Namun, di zaman yang kita anggap canggih, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, keinginan agar anak menyukai buku dan senang membaca sepertinya menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan.Â
Hari ini kita bisa saksikan, anak-anak balita saja sudah memiliki gadget sendiri.Â
Mereka sudah akrab dengan games atau video-video yang ada di youtube. Lalu kalau sudah seperti itu, kira-kira apa yang harus kita lakukan sebagai orang tua?Â
Pasrah dengan keadaan, atau berusaha mencari solusi agar anak tidak kecanduan dengan gadget?Â
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua, agar anak menyukai dan senang membaca buku. Hal-hal inilah yang kami lakukan di rumah kami, sehingga sampai dengan hari ini, anak kami yang berusia 5 tahun sangat suka dan senang membaca buku.Â
Pertama, sediakan bahan bacaannya
Jika kita ingin anak-anak kita senang membaca buku, sediakan buku-bukunya. Buku bacaan bisa kita peroleh dengan beberapa cara, bisa membeli atau meminjam di perpustakaan.Â
Biasanya anak-anak suka buku yang banyak gambarnya, atau berwarna warni. Ajak anak kita ke toko buku, supaya mereka bisa memilih sendiri buku apa yang mereka senangi.Â
Sediakan bacaan yang sesuai dengan usianya, dan tempatkan buku-buku bacaan di berbagai tempat dan ruang di rumah kita, seperti di ruang keluarga, di ruang tamu dan di kamar tidur.
Kedua, bacakan bukunya
Pada tahap awal anak-anak kita tidak bisa membaca buku. Mereka hanya akan melihat gambar-gambarnya saja.Â
Tugas orang tua adalah membacakan buku. Dengan membacakan buku, mereka bisa mendengar dan merekam apa yang diceritakan dalam buku.Â
Jangan salah, kemampuan merekam anak itu sangat kuat.Â
Tapi ingat, bacakan buku sebaiknya dilakukan pada waktu-waktu yang kondusif, misalnya menjelang anak tidur. Sehingga konsentrasi mereka akan lebih fokus terhadap buku yang dibacakan oleh orang tuanya.Â
Ketiga, komitmen dan konsisten terhadap apa yang dilakukan
Tentu saja, kedua orang tua harus komitmen dan konsisten melakukan hal-hal yang tadi disebutkan. Jika memang Ayah berhalangan membacakan buku, giliran Ibu yang harus membacakan, begitu pun sebaliknya.Â
Sehingga anak pun melihat bahwa kedua orang tuanya memiliki komitmen dan selalu konsisten untuk membacakan buku.
Aktivitas membacakan buku itu waktunya tidak lama, hanya 5-10 menit saja.Â
Jika ini dianggap sebagai beban, maka berat rasanya menghabiskan waktu sesingkat itu.Â
Tapi, jika ini menjadi bagian dari komitmen, maka waktu tersebut sangatlah singkat, apalagi jika dibandingkan dengan menonton drama korea he he he.
Saya yakin bahwa setiap keluarga memiliki cara masing-masing untuk mendidik anak dan membuat mereka senang membaca. Semoga kita bisa membangun keluarga kita menjadi keluarga yang senang membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H