Menurut sebagian orang menulis itu sangatlah mudah, saking mudahnya seakan menulis itu diibaratkan seperti membalikan telapak tangan, tak ada kendala terlebih hambatan berarti, beruntung kalau kita seperti penulis tersebut, mau menulis tentang apapun dan dalam situasi serta kondisi yang sesulit apapun terciptalah buah pikirannya dengan rangkaian kata-kata yang penuh makna. Bahasa yang mengalir membuat orang mengerti dan paham apa yang dimaksud oleh penulis.
namun disisi yang lain menulis itu justru pekerjaan yang termat berat.. berat dan penuh tantangan, jangankan ratusan kalimat, sebaris kalimatpun membutuhkan waktu dan pemikiran yang lama, kadang dalam pikiran dikepala begitu banyak yang ingin ditulis tentang politik, bencana, kekekeran, kemiskinan, korupsi dan banyak lagi yang ingin diungkapkan. Faktanya semua itu hanya tersimpan dalam pikiran dan hanya ngumpul dikepala tanpa pernah terungkap nyata dalam bentuk tulisan.
Kenapa demikian? Pertanyaan yang rumit untuk dijawab, kadang hanya bisa mengelak kurang rajin menulis, terlalu sibuk bekerja, jarang meluangkan waktu dengan membaca artikel maupun beragam tulisan malah yang lebih parah lagi “ terlalu Minder” dengan penulis-penulis lainnya yang sudah berpengalaman dan jagonya menulis.
Bila hari ini saya hanya sanggup menulis beberapa kalimat saja, anggaplah tulisan ini sebagai tulisan seseorang yang baru belajar menulis. Karena saya teringat pesan Bapak saya “Tulis saja jangan ragu-ragu, orang lain akan lebih mengerti apa yang dimaksud tulisanmu”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H