Mohon tunggu...
Ade Supriadi
Ade Supriadi Mohon Tunggu... Guru - bersahaja

belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rumah Aspirasi Belajarlah dari Kompasiana

4 Agustus 2010   14:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:18 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polemik pendirian rumah Aspirasi semakin hari semakin mencuat begitu banyak masyarakat yang berpendapat belum saatnya rumah aspirasi didirikan terlalu prematur dan terkesan terlalu terburu-buru. memang masyarakat secara umum hanya melihat seberapa efektifkah nantinya rumah ini bisa dijadikan tempat untuk mencurahkan aspirasinya kepada para anggota Dewan karena selama ini begitu banyak cara menyalurkan aspirasi baik itu melalui surat, sms datang langsung ke Gedung DPR baik secara perseorangan maupun rombongan tetap saja teriakan-teriakan aspirasi ini hanya sebatas diterima begitu saja dan terkadang tak terakomodir sama sekali.Untuk itu sudah saatnya dan selayaknya pendirian rumah aspirasi ini mungkin perlu lebih belajar dari Kompasiana,
Mengapa Harus Ke Kompasiana?
Dikompasiana sudah jelas berbagai bentuk penyampaian aspirasi semuanya bisa diakomodir dengan baik ,semua opini ,pendapat, uneg-uneg, cerita segala peristiwa dapat disampaikan dengan baik dan dengan penyampaian bahasa yang disesuaikan dengan kehendak penulis.
Para penyampai aspirasi ini yang selanjutya di sebut Kompasianer juga berasal dari berbagai kalangan dari pengusaha sampai office boy, pejabat Publik , pelajar , Mahasiswa, pelajar , Ibu rumah tangga dan masih banyak lagi yang lainnya tumpah ruah mengisi Rumah Aspirasi Kompasiana ini dengan berbagai ragam bentuk tulisan dan topik yang beragam masalah politik, ekonomi, kesehatan, Olahraga , Hobi dan masih banyak lagi yang lainnya, para Kompasianer yang berjumlah puluhan atau bahkan ratusan ribu secara bersamaan pasti melihat dan membaca aspirasi para Kompasianer lainya yang menuliskan Aspirasinya dan merekapun tak segan-segan langsung memberikan respon serta apresiasinya bahkan memberikan penilaian atas semua aspirasi yang dianggap mempunyai nilai kemanfaatan yang tinggi .sungguh suatu kenikmatan dan penghargaan bila aspirasi penulis langsung mendapatkan respon dari yang lainnya.
Tak ada lagi masalah yang harus di pergunjingkan di Kompasiana ..aspirasi mereka enak untuk kita baca dan kita dengar., kompasiana tak perlu memikirkan berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk menampung para kompasianer ini , yang jelas Kompasiana memberikan jalan bagi mereka untuk selalu berinteraksi satu sama lainnya, tak lagi yang disembunyikan disini , semuanya penuh keterbukaan dan bahkan menjembati para Kompasiner lainnya untuk menjalin tali silaturahmi yang lebih erat lagi.
Sungguh aneh apabila penggagas rumah Aspirasi tak melirik sedikitpun mekanisme dari Kompasiana yang begitu nyata menghadirkan sarana penyampaian Aspirasi yang begitu efisien, efektif, komunikatif dan interaktif.
Di sini Kompasiana selalu menghadirkan segala bentuk kebebasan dalam ber Aspirasi ,Kompasianer teruslah menulis dan berikan yang terbaik untuk negeri ini.
Salam Kompasianer........................................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun