Mohon tunggu...
Ade cd
Ade cd Mohon Tunggu... -

seorang istri, ibu dan pns

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Teheran, Iran: Never Forget

23 Desember 2009   04:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:48 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wow, ini adalah perjalanan yang tidak pernah saya lupakan. Meski telah berlangsung beberapa waktu lalu, tapi memorinya itu selalu membekas di kepala. Iran....siapa yang tidak ingin tahu, dengan segala ketertutupan dan sabotase yang dialaminya, pasti mengundang keingintahuan di baliknya. Apalagi saya pergi dalam suasana travel warning tentang kemungkinan diserangnya Iran oleh Amerika Serikat. ihhh, sereeem..... Perjalanan ke iran dilakukan via bangkok dan dilanjutkan dengan pesawat Mahan Air menuju Teheran. Di ruang boarding, saya menemukan kejutan yang pertama : beberapa wanita berwajah arab dan berpakaian seksi, melangkah menuju restroom, dan keluar berubah wujud ...abrakadabra!!! selembar kerudung melingkar di kepalanya. Beribu tanya berpendar di kepala, dan seorang teman wanita mulai berkasak kusuk tentang kemungkinan diwajibkannya hijab di tanah Iran. Kasak kusuk itu terjawab di atas pesawat Mahan Air yang berlantai dua (dan karena rejeki yang tertukar jadi terasa mewah dengan duduknya saya di kelas eksekutif, hahaha....)ketika pramugari yang melayani kami privately, menyampaikan bahwa semua wanita yang tiba di bandara iran harus mengenakan hijab, meskipun berupa selembar kain yang dilingkarkan di kepalanya (kerudung). Bagusnya, airlines nasional Iran itu memberikan selembar kerudung putih secara gratis kepada teman saya tadi. Tiba di Iran, teman pria mulai terbengong-bengong dengan kecantikan wanita Iran yang menurut saya....memang cantik!. Kulit bersih dan muka arab persia. kaum mudanya biasanya hanya berkerudung sedangkan yang lebih tua berjilbab, namun semua berpakaian nuansa gelap. Bayangan saya tentang keterbelakangan Iran akibat sabotase Amerika Serikat langsung lenyap dan berganti dengan angkat topi setinggi-tingginya atas pembangunan infrastruktur Iran yang sangat bagus. Jalan-jalan mulus. Gedung bertingkat dengan kontur tanah pegunungan. Tapi anehnya, mobil2 yang berseliweran di jalan raya adalaha mobil-mobil tua dan lama. Menurut info dari teman KBRI, orang iran memang lebih senang menginvestasikan uang mereka di luar negaranya. Mereka banyak yang memiliki apartemen mewah atau usaha di negara-negara tetangganya. [caption id="attachment_42197" align="alignnone" width="180" caption="iraniancars"][/caption] Politik luar negeri Iran yang tertutup ternyata tidak berpengaruh terhadap pembangunan negaranya. Jadi kenapa Indonesia begitu takut dihentikannya bantuan luar negeri ? Pembangunan jalan terus! Kami juga sempat diajak ke tempat wisata seperti kawasan Puncak di Bogor. Ramai juga kaum muda yang berduaan menghabiskan sore  di sana. Bedanya dengan Puncak hanya pada tidak adanya lapak jagung bakar di Iran dan kereta gantung di Puncak. Wow, andaikan pemda Bogor bisa mendatangkan investor yang membuat kereta gantung di Puncak Pass, pasti puncak pass makin macet aje, hehe.... Saya juga sempat berziarah ke makam Ayatollah Khomeini yang terkenal itu. makam terletak di suatu komplek pemakaman warga Iran. Banyak orang yang datang ke sana, berteriak-teriak dan menangis terisak-isak. Hmmm.... [caption id="attachment_42192" align="alignright" width="180" caption="istana kristal"] inilah makam khomeini bersama anaknya Ada juga istana kristal sebelum pelarian raja dan ratu FarahDiba.. [/caption] Ingin tahu makanan Iran? Suguhannya adalah minuman sejemis yogurt, yang saya sih tidak doyan, hahaha.... Di Iran dikenal kawin kontrak bagi pendatang yang telah tinggal selama periode waktu tertentu. Di hotelnya, selalu tersedia sebuah batu untuk alas kepala sholat. makanya dahi mereka ada tanda hitam-hitam. Ternyata orang Iran sholat dengan model jamak. Subuh sholat. Dhuhur digabung ashar dan maghrib digabung Isya.  Sholat jum'at tidak dilakukan, kecuali disuatu masjid universitas. Di jalanan dan tempat umum, tersebar polisi kesusilaan yang siap menangkap wanita tidak berkerudung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun