Urgensi Mengenal Hadits Hho'if Dalam Memahami Suatu Hadits
Perlu kita pahami, bahwa mengenal jenis hadits dari segi sohih, hasan, dho'ifnya sangatlah penting, sebab tingkatan hadits demikian akan mempengaruhi pola pikir benar atau tidaknya hadits nabi, dan bisa menjadi acuan pondasi suatu hukum islam.
Sekarang banyak sekali muncul perdebatan dikalangan ulama tentang hadits, apalagi ulama yang tidak mengerti ilmu hadits namun memahami hadits hanya dengan kontekstual saja, hanya terpaku pada teks, padahal jika ingin memahami suatu hadits perlu runtutan ilmu yang harus kita pahami seperti ilmu asbabul wurudz, jarh wa ta'dhil, nasikh mansukh, 'ilalul hadits, rijalul hadits dan lain sebagainya, jika hanya memahami hadits dengan terpaku pada teksnya maka yang akan terjadi kesalah pahaman maksud dal hadits tersebut.
Akibat buruk dari hadits dho'if adalah jika hadits tersebut berasal bukan dari nabi, maka akan berbahaya sekali, terkhusus bagi masyarakat muslim diseluruh dunia, mengapa? karena jika ada hadits dimana hadits tersebut diragukan keshohihanya maka akan banyak sekali bermunculan hadits-hadits palsu diseluruh dunia, bahkan ada yang mengatakan bahwa munculnya hadits palsu itu lebih berbahaya daripada kejahatan yang secara dhohir terlihat, karena kejahatan tersebut jelas membawa nama nabi, kemudian berdampak pada perpecahan dikalangan umat muslim diseluruh dunia, jika isi hadits tersebut bertujuan memecah belam kaum muslim di jagat raya ini.
Dengan demikian saya sebagai penulis, mengajak para pembaca untuk memahami hadits dari segi shohih, hasan, serta dho'ifnya, terlebih pada artikel ini yang ingin saya bahas adalah jenis hadits dhoi'if dalam urgensi memahami suatu hadits.
Pengertian Hadits Dho'if
 Hadits dho'if adalah setiap hadits yang mardud (tertolak) yang tidak memenuhi syarat hadits shohih atau hadits hasan, bisa jadi hadits dho'if terputus sanadnya, terdapat perowi yang tidak adil, sering berdusta, dituduh berdusta,  atau hadits tersebut memiliki  'ilah (cacat) tersembunyi atau riwayatnya menyelisishi riwayat perowi yang lebih tsiqoh.
Hal-Hal Yang Menyebabkan Hadits Menjadi Dho'if
- Sebab Pertama
Terputusnya sanad, sanad sendiri adalah jalur untuk sampai kepada matan atau rangkaian perowi untuk menghubungkan kepada matanhadits.
Ada beberapa jenis hadits dhoi'if yang disebabkan oleh terputusnya sanad yaitu;
1. Hadits mu’allaq , yaitu hadits yang terputus dari sanad awalnya sesudah mukharrij (imam pencatat hadits).
2. Hadits mu’dhal , yaitu hadits yang dalam sanadnya terputus dua orang rawi atau lebih, secara berturut-turut.
3. Hadits munqathi’ , yaitu hadits yang dalam sanadnya gugur seorang rawi sebelum sahabat, atau gugur dua orang rawi di dua tempat dengan syarat tidak berturut-turut.
4. Hadits mudallas , yaitu hadits yang sanadnya disembunyikan dan disangkakan pada derajat yang lebih tinggi daripada derajat yang sebenarnya. Orang yang melakukannya disebut mudallis dan perbuatannya disebut tadlis.
- Sebab Kedua
Tercelanya (Cacat) Â Se-Orang Atau Beberapa Rawi
Rawi adalah orang yang meriwayatkan hadits, hadits dho'if yang disebabkan karena cacat dan tercelanya se-orang rawi  ada 10 (sepuluh) macam, 5 (lima) macam berkaitan dengan al-adalah-nya, 5 (lima) macam lagi berkaitan dengan ke-dhobit-an nya.
- Al-'Adalah
Al-‘Adalah (العدالة ) yaitu orang muslim, berakal, dewasa, terbebas dari sebab-sebab kefasikan dan rusaknya muru’ah (wibawa). [Lihat Syarh Nukhbatul Fikr (hal. 28-29), Musthalahul Hadits (hal. 17), dan Tadribur Rawi (I/61)]
Sebab-Sebab Hadits Dho'if Yang Berkaitan Dengan Al-Adalahnya Seoarang Perowi Yaitu;
a. Karena dusta dan bohongnya rawi atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sengaja. Hadits yang diriwayatkannya disebut hadits maudhu’.
b. Karena rawi tersebut dituduh telah berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits yang diriwayatkannya disebut hadits matruk.
c. Karena rawi tersebut sering melakukan kesalahan atau buruk kesalahannya dalam meriwayatkan hadits.
d. Karena rawi tersebut sering lalai dalam meriwayatkan hadits, yakni tidak teguh atau kuat di dalam meriwayatkannya.
e. Karena rawi tersebut adalah seorang yang fasik. Hadits yang diriwayatkan oleh rawi dari poin C sampai poin E, haditsnya disebut hadits munkar.
Â
 Â
- Dhobit
Adh-Dhabth (الضبط ) yaitu seorang perawi yang kuat hafalannya ketika meriwayatkan hadits dengan hafalan yang sempurna dan tanpa keraguan. [Lihat Syarh Nukhbatul Fikr (hal. 28-29), Musthalahul Hadits (hal. 17), dan Tadribur Rawi (I/61)]
Sebab-Sebab Hadits Dho'if Yang Berkaitan Dengan Ke-Dhobit-An Nya Seorang Perawi Yaitu;
a. Karena rawi tersebut sering waham (ragu-ragu). Hadits yang diriwayatkannya disebut hadits ma’lul.
b. Karena riwayat dari yang tsiqah, menyalahi riwayat dari rawi yang lebih tsiqah. Hadits yang diriwayatkannya disebut hadits syadz.
c. Karena rawi tersebut seorang yang majhul (tidak dikenal) atau mubham (samar-samar).
d. Karena rawi tersebut seorang ahli bid‘ah.
e. Karena rawi tersebut buruk hafalannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H