Mohon tunggu...
Adeb Boerhan
Adeb Boerhan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

nama: ade burhanudin alamat: kp. neglasari ds.tegalgede kec.pakenjeng kab.garut sekolah sd di SDN tegalgede ii SMPN 1 pakenjeng sma PPI 94 pakenjeng....kuliah di alghifari bandung dan alhamdulilah sekarang lagi menempuh kuliah di ALGHIFARI jurusan administrasi negara... doanya ya....!!!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Benci Koruptor

28 Januari 2011   13:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:06 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Negaraku kalah bergelut dengan satu tikus...

dia begitu sempurna di mata penonton...

ku ingat selalu tahun 2010 ....

2011 belum tamat ceritanya.....

kekayaan negara di bawa kabur berlibur...

oleh tikus yang sebelumnya tak mengaku...

janganlah kau mengaku.....

meski kau akui makan jas safari rakyat...

karena ku tahu penjaga negara takan berkata

karena uang segudang segalanya...

sungguh kesal....

tikus menggantung nyawa negara...

bukan hanya rakyat biasa..

negara kini mulai tumbang kekuasaanya..

kita tau kau terpenjara kini..

namun mampu pula kau berwisata hura-hura..

negaraku menangis tak berairmata...

kau katakan akan bilang tikus -tikus besar..

kapan lagi kau tipu dengan seribu bahasa...???

pemalsuan -pemalsuan sudah jelas....

hukum negaraku doyong karena uang berjalan...

hukum negaraku jauh dari harapan nurani..

ku puji dirimu ....

wahai tikus manisku...

bermain dengan mata-mata hukum..

semua kagum dengan otakmu....

rapuhnya negara apakah akan menyadarkan pejabat,...???

rasanya tak perlu dia bagikan kisah ini pada kita..

wahai tikus - tikus pintar negra...!!!1

buatlah ku banyak bertanya....

siapa yang salah...???

siapa pemenang sebenarnya di atas kursi....???

korupsi ini tradisi negeri yang mengakar....

tak selesai dalam ratusan hari...

di mana keadilan ini......???

hukum adalah uang....

tak punya uang tak bisa di hukum dan menghukum....

kiranya ku harus hubungi pak presiden sekarang .....

pak...cepat tangani ,akhiri kemelut negeri ini....

ingin ku bunuh tikus yang menggerogoti jiwa negri...

tak ingin negriku bersedih ....

buatlah kembali mekar bunga-bunga indonesia...

dengarkanlah baik - baik suara malam yang inginkan siang datang......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun