Mohon tunggu...
Ade Billa
Ade Billa Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hai

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menari Tidaklah Mudah

16 Februari 2021   16:34 Diperbarui: 16 Februari 2021   17:15 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama : Ade Bila Roswati

Kelas  : XII - Mipa 1

Assalamualaikum wr.wb


Hallo, perkenalkan nama saya Ade Bila Roswati. Umur saya 18 tahun, saya lahir di Bandung. Saya berasal dari keluarga yang sederhana dan tinggal bersama kedua orang tua saya. Saya bersekolah di SMAN 1 Padalarang dan tahun ini adalah tahun kelulusan untuk saya, dimana tahun yang benar - benar beda dengan tahun - tahun sebelumnya. Saya mempunyai Hobi Menari, dari sejak kecil saya sangat senang sekali ketika melihat orang yang sedang menari, mungkin karena orang tua saya menggemari seni maka dari itu saya suka dengan seni, salah satunya adalah Seni Tari

Asal mula saya suka dengan seni tari pada saat kelas 3 Sd waktu itu saya sedang melihat kaka kelas saya yang sedang menari , dan hati saya pun sering berkata " Nanti besar saya bisa Menari seperti orang itu ". Entah mengapa ketika saya melihatnya seperti sangat gampang untuk ditirunya, tapi pada saat saya mencobanya dengan mempraktekan tarian yang saya lihat di sekolah, ternyata pada saat di praktekan sangat susah. " Mungkin untuk menari butuh latihan tertentu kali ya? " ujar saya dengan sangat polosnya.

    ******

( kelas 6 SD)

Pada saat pembelajaran SBK, ibu guru membagi kelompok dengan berjumlah 6 orang. Tugas tersebut diberikan kepada seluruh siswa kelas 6 dan semua murid di haruskan untuk menari. Di sisi lain saya senang ada pembelajaran yang diharuskan menari tapi di sisi lain juga saya tidak bisa menari. Saya satu kelompok bersama 4 teman cewe dan 1 teman cowo, dari kelima teman saya tidak ada seorang pun yang bisa menari. Dan setelah itu kami memutuskan untuk mencari tempat les tari dan mengajarkannya tarian.

Pada saat itu saya menemukan tempat les tari tersebut, lumayan jauh dari rumah saya dan pergi pun harus menggunakan kendaraan yaitu angkot. Saya masuk ke tempat les tari tersebut dan langsung mengobrol dengan gurunya. Ujar saya dan teman - teman " Pak perkenalkan nama saya Ade Bila ( dan bersama kelima teman saya saling memperkenalkan diri masing - masing ), saya ingin belajar menari di tempat les tari ini. Apakah bapa bisa mengajarkan kami menari? " guru tari pun menjawab " Sangat bersenang hati, tentu bisa nak ", " Pak tetapi diantara kami tidak ada seorang pun yang bisa menari maka dari itu kami ingin belajar kepada bapa untuk bisa melatih kami, kebetulan kami diberi tugas kelompok untuk menari " ujar teman cowo saya. Bapak guru itu pun menjawab " Nak sebelumnya murid - murid disini sama seperti kalian mereka tidak bisa sama sekali menari, tetapi mereka mempunyai keinginan untuk belajar les menari disini dan akhirnya bisa kalian lihat mereka bisa menari ". Dan pada akhirnya saya dan teman - teman saya memutuskan untuk mengikuti les menari di tempat sanggar tersebut.

Hari pertama saya berlatih menari, ketika bapak guru mempraktekkannya kelihatanya sangat mudah dan ketika saya mempraktekkan sangat kaku sekali. Tetapi saya terus belajar menari dan mengikuti arahan bapak guru tersebut.

Hari demi hari saya terus berlatih bersama teman - teman saya walaupun sedikit kaku, ternyata memang benar menari itu butuh latihan dan tidak langsung bisa untuk melakukannya. Menari itu sangat memerlukan proses mulai dari gerakan yang harus menyesuaikan dengan lagu dan pengekspresian yang harus menjiwai. Tak lupa dari itu kami juga harus mengejar gerakan yang di berikan guru tari tersebut.

Di lain hari pada saat pembelajaran SBK ibu guru ingin melihat sampai mana anak muridnya berlatih menari. Untung saja kelompok saya sudah berlatih dan sudah hatam menarinya. Pada saat kelompok saya di panggil kedepan hati saya deg - degan karena tidak pernah tampil tari di depan banyak orang walaupun hanya teman sekelas. Dan disitulah hari pertama kali saya menari di depan banyak orang. Ketika saya mempraktekkannya saya takut sekali ada gerakkan yang salah dan setelah itu alhamdulillahnya kelompok saya lancar dengan tidak ada yang salah. Setelah selesai tampil saya merasa bangga kepada diri sendiri walaupun harus malawan rasa malu, tegang, dll. Apalagi ketika saya sudah mahir menari pasti kedua orang tua saya pun ikut bangga melihat saya bisa menari.

Di hari H semua murid kelas 6 diharapkan keluar kelas dan kumpul dilapang dengan harus menyaksikan tarian di berbagai kelompok yang sudah ditentukan oleh ibu guru SBK. Dari kelas 6 terdapat 3 kelas masing - masing kelompok sudah mempersiapkan tariannya. Disitulah saya harus percaya diri kalau saya bisa dan tidak ada berprasangka takut salah lagi. Saat murid menampilkan satu per satu tariannya, semua teman - teman juga memberikan semangat kepada setiap kelompok. Saat kelompok saya tampil dan teman - teman saling memberikan semangat. Dan ini malunya lebih dari yang kemarin ternyata, saya berusaha tidak nervous dan harus tetap percaya diri. Saat musik di putar demi apapun merasa malu sekali harus tampil di depan orang banyak sekali. Dan saya berusaha tenang percaya diri dan pasti bisa. Setelah itu alhamdulillah sekali saya dan kelompok saya sudah menyelesaikan tariannya dengan lancar. Tetapi setelah saya selesai nari saya merasa biasa saja dan sesudah semuanya tampil dari semua kelas, tidak ada lagi acara dan semua murid di harapkan pulang kerumahnya masing - masing.

Pada saat itu ketika setelah melakukan UN dan US, di sekolah saya mengadakan Samen yaitu perpisahan. Salah satu acara samen yaitu ada menari, dan saya di tunjuk untuk menari merak. Saya sangat senang sekali karena sudah ditunjuk, seperti saya sudah diberi kepercayaan untuk menari. Dalam hati saya harus lebih percaya diri untuk menari nanti dan saya harus bisa.

Hari demi hari saya terus berlatih untuk mempersiapkan samen yaitu perpisahan disitulah saya mulai sangat percaya diri dan mulai terbiasa tidak malu untuk menari di depan banyak orang, walaupun orangnya hanya beberapa orang. Hampir setiap hari saya latihan ketika saya pulang sekolah. Berjalannya waktu saya sudah mulai luwes untuk menari bahkan di depan banyak orang pun saya sudah tidak kaku dan malu lagi. Dulu saya pernah bilang bahwa suatu saat nanti saya bisa menari dan akhirnya perkataan itu pun benar - benar terjadi.

******

Setelah hari H yaitu hari perpisahan, semua yang menari sebagai pembukaan diharapkan kumpul pagi - pagi dan harus mempersiapkan mulai dari makeup, pakaian, dll. Setelah itu guru menyuruh untuk semua orang diharapkan kelapangan untuk menyaksikan penampian dari kelas 6, saya tampil terlebih dahulu sebagai pembukaan karena memang tradisi di SD kami untuk menampilkan seperti akad nikah, tarian merak, dll untuk ditampilkan terlebih dahulu. Sebagai pembukaan orang - orang pasti banyak sekali dan pastinya akan meyaksikannya dari mulai semua guru,siswa, dan orang tua siswa. Perasaan deg - degan selalu muncul tapi saya harus percaya diri dan bahkan orang - orang yang menyaksikannya lebih dari kemarin bahkan beribu - ribu orang hampir menyaksikannya.

Awal dari acara tersebut yaitu penyambutan pengantin, setelah itu diikuti oleh para dayang - dayang dan diikutin lagi oleh para pengibur pengantin. Lumayan lama, setelah itu dilanjut oleh penampilan tari merak yaitu penampilan saya dan teman - teman saya. Tetapi ini tidak terlalu deg - degan dari kemarin karena memang mungkin saya sudah pernah tampil di menari di depan umum. Setelah selesai menari perasaan bangga sekali karena saya bisa tampil di depan banyak orang, karena tidak semua orang bisa melakukannya. Dan acara tersebut diikuti oleh adik kelas seperti mereka menampilkannya bakat mereka masing - masing.

Dari cerita tersebut saya belajar bisa menari, di mulai dari saya hanya menyukai tari dan melihat orang yang sedang menari dan hingga akhirnya disuruh untuk menari yang awalnya hanya disaksikan perkelas, hingga beribuan orang yang menyaksikannya. Tetapi sampai detik ini saya sudah meninjak umur 18 tahun pun saya masih mengembangkan bakat saya menari. SMP pun saya mengikuti Ekstrakurikuler Menari bisa di sebut dengan Tari Tradisional saya mengembangkan bakat saya di SMP sehingga saya pun sempet lomba FLS2N dengan memenangkan juara 2 Kabupaten Bandung Barat dan juara harapan 1 Provinsi. Selain itu pun masuk SMA saya berpindah tarian yaitu ke Modern Dance saya mengikuti Ekstrakurikuler bisa di singkat dengan MD ta jauh juga saya sering sekali mengikuti lomba - lomba hampir semua lomba yang saya ikuti mendapatkan juara 1.

Dari sini kalian semua bisa belajar dan pantang menyerah untuk mengembangkan bakat kalian. Yang paling terpenting kita harus percaya diri dan yakin kalo kalian bisa melakukannya. Sekian dari cerita saya semoga bisa menginspirasi kalian semua untuk mengembangkan bakat kalian. Terimakasih

Wassalamualaikum Wr.Wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun