Dari dulu kita sudah mengenal barang-barang second import yang dijual di pasar-pasar tradisonal bahkan di mall. Dari masyarakat kelas bawah hingga artis suka membeli barang-barang branden second import. Alasannya simple karena harga murah kualitas masih bagus. Hal ini tentu berdampak negatif bagi pasar lokal yang menjual barang baru. Tetapi tiap barang tentu punya pasarnya sendiri.
Sikap komsumtif masyarakat Indonesia membawa pengaruh besar bagi penjualan barang-barang bekas. Namun, sekarang pemerintah sudah membatasi masuknya barang-barang bekas ilegal ke negara kita. Demi faktor ekonomi, keamanan dan kesehatan tentunya.
Berbicara barang second import kita bisa beralih ke barang-barang baru produksi lokal yang harganya juga terjangkau di kantong, atau kita juga bisa beralih membeli second barang lokal. Selain harga murah, lebih hemat dan irit kita ikut membantu melestarikan alam. Contohnya kita bisa membeli HP second, motor second, mobil second, dll. Yang mungkin belum ada pakaian second produk lokal. Memilih barang second tentunya disesuaikan dengan kebutuhan kita dari merk, kelengkapan, harga, dan lain sebagainya. Tempat jual beli barang second juga tersedia secara online dan offline tergantung kita mau pilih yang manaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H