Karena belum pernah ada seorang filsuf yang bisa menanggung sakit gigi dengan sabar, kata William Shakespeare.Â
Saya pikir kata-kata di atas ada benarnya. Mengapa? Kalau ada dari Anda yang pernah mengalami sakit gigi, pasti bisa memaklumi kata-kata di atas. Pasalnya ketika Anda mengalami sakit gigi, bagian tubuh lain serasa ikut menderita.Â
Bagaimana tidak, saraf pada tubuh saling terhubung, terkait, sehingga salah satu bagian tubuh yang sakit, bagian lain juga terkena dampak. Dan anehnya lagi, gara-gara sakit gigi bisa membuat kita mudah marah hanya lantaran mendengar pembicaraan orang lain, lho. Why?Â
Saya mengatakan demikian karena saya pernah mengalami sakit gigi. Entah kenapa, tetapi tatkala saya sedang sakit gigi, saya mudah marah, walau hanya mendengar bunyi atau suara orang lain berbicara. Lebih lagi ketika mendengarkan suara anak-anak bermain kejar-kejaran di halaman rumah misalnya, itu bagaikan mereka sedang berlari-lari, menginjak-injak di dalam gigi.Â
Jadi bagaimana bisa bersabar, ya, kan?Â
Akan tetapi, apabila Anda yang memiliki kesabaran tingkat Dewa. Ya, barangkali sakit gigi adalah hal yang biasa. Walau pedih seperti ditinggalkan pacar Anda tetap santuy. Hehe
Namun, apabila Anda mengalami sakit gigi tapi tidak bisa tetap santuy. Berobat ke dokter gigi takut. Bingung bagaimana cara mengobatinya. Nih, saya kasih tahu obat tradisional, mudah didapat, dan juga murah, yang bisa digunakan untuk mengobati sakit gigi. Obatnya bukan kaleng-kaleng, lho.Â
Simak cerita saya di bawah ini:
Tatkala saya mengalami sakit gigi. Hal yang terpikir dan ingin dikerjakan serasa hilang dalam pikiran. Merintih, mengerang, adalah senjata untuk sedikit mengalihkan perihnya sakit gigi. Dalam benak saya, bagaimana cara agar sakit gigi ini dapat disembuhkan. Pengobatan seperti apa yang bisa dilakukan supaya sakit gigi ini mereda?
Orang-orang dekat, keluarga, kasihan melihat penderitaan saya, menyarankan agar saya berobat ke dokter gigi, ada juga yang menyarankan untuk melakukan pengobatan secara tradisional.
Kendati demikian, tatkala mendengar saran untuk ke doker gigi, saya selalu berpikir berulang kali. Mengapa? Saya takingin ke dokter gigi, saya takut nanti gigi saya dicabut. Walaupun ada teman yang mengatakan kalau dicabut giginya, kan, masih bisa dibuatkan gigi palsu, dan belum tentu dicabut giginya, paling dikasih obat penenang sakit. Namun, tetap saja saya tak berkeinginan ke dokter gigi.
Saya pikir, bukan hanya saya saja yang takut ke dokter gigi, saya menemukan informasi bahwa tidak setiap orang mau ke dokter gigi tatkala sakit gigi. Alasannya bermacam-macam, ada yang beralasan takut giginya dicabut, alat yang dipakai dokter tak steril karena sudah dipakai mencabut banyak gigi, dan berbagai alasan lainnya.
Kalau dipikir, alasan-alasan itu tidak logis, sih, tapi mau bagaimana lagi, itu, kan, hak setiap orang utuk beralasan. Pun, hak untuk tidak ke dokter gigi.
Karena tak mau ke dokter gigi, cara yang saya lakukan untuk menyembuhkan sakit gigi adalah dengan mengunakan obat-obat tradisional. Orang-orang menyarankan agar menggunakan air garam. Air garam tersebut dipakai berkumur, tapi setelah saya mencoba berkumur memakai air garam, tak berhasil menyembuhkan sakit gigi.Â
Saya juga mencoba beberapa jenis daun (maaf saya lupa nama daunnya). Daun itu saya ulik sampai halus kemudian saya masukan ke bagian gigi yang berlubang, tetapi tak juga reda. Yang paling ekstrim, saya gunakan bensin. Bensin tersebut saya teteskan ke kapas, lalu kapas yang sudah ditetesi dengan bensin saya tempelkan ke dalam gigi yang berlubang, tetapi tetap saja tidak berhasil menyembuhkan sakit gigi.
Pada akhirnya saya tertolong oleh saran nenek saya. Beliau menyarankan agar saya mencari "Ita". Di daerah saya kecoak tanah biasa disebut dengan nama"Â Ita". Kecoak tanah merupakan salah satu jenis serangga, biasa hidup di dalam tumpukan tanah yang lembap dan bersembunyi di sela bebatuan.Â
Saya sempat bertanya ke beliau karena ragu, "Untuk apa kecoak itu? Untuk mengobati sakit gigi". Beliau menjawab dengan sangat yakin.Â
Beliau juga menyarankan, sebaiknya gunakan kecoak tanah yang tidak bersayap, seperti pada ilustrasi gambar di atas. Kalau kecoak bersayap, tidak bisa digunakan untuk pengobatan. Entah kenapa? Akan tetapi menurut beliau, kecoak bersayap tak mujarab digunakan untuk pengobatan.Â
Mengapa sudah minum obat untuk sakit gigi tapi masih saja merasa nyeri di gigi? Ya, karena penyebab utama sakit di gigi adalah cacing. Cacing itu seperti benang halus, ia hidup dan bersarang di dalam lubang gigi.Â
Memakan sisa makanan tertinggal di sela gigi. Tidak hanya itu, ia juga memakan lapisan-lapisan gigi, sampai bagian paling dalam yang mengikat akar gigi. Agar sakit di gigi reda, cara satu-satunya adalah dengan mengeluarkan cacing tersebut, tutur beliau.Â
Lalu bagaimana cara pengobatan menggunakan "ita" (Kecoak tanah)?
Cara nya, kecoak tanah yang sudah didapat, diambil/dipegang kemudian bagian pantat dari kecoak tersebut digosok ke bagian gigi yang sakit (bukan di dalam gigi), tapi bagian pipi yang terasa sakit, membengkak. Ketika digosok usahakan bagian tubuh kecoak itu hancur, usapkan hingga merata di area yang terasa nyeri.Â
Barangkali cairan pada tubuh kecoak itu meresap masuk ke dalam pori-pori kulit. Ajaibnya, tidak berselang lama, terasa geli di bagian pipi. Cacing_cacing yang bersarang di dalam gigi keluar melalui pori-pori.
Hanya saja, efek yang ditimbulkan akibat keluarnya cacing melalui pori-pori, menyebabkan terjadi gatal dan bentol-bentol pada permukaan kulit pipi. Namun, jangan khawatir, gatal dan bentol-bentol akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi kalau Anda terganggu dengan gatal-gatal di kulit, Anda bisa menggunakan obat penghilang gatal seperti herocyn (bedak kulit) atau obat penyembuh gatal-gatal lainnya.
Saya tak menyangka setelah menggunakan kecoak tanah sesuai saran dari nenek, ternyata sangat berkhasiat menyembuhkan sakit gigi. Dengan Keluarnya cacing yang bersarang dalam gigi, sakit gigi yang saya rasakan perlahan-lahan hilang. Saya tak lagi merasakan sakit gigi, hingga kiwari.
Sekadar saran, apabila anak Anda yang masih kecil mengalami sakit gigi, sebaiknya jangan melakukan pengobatan seperti penjelasan di atas. Pori-pori pada kulit anak-anak tak seperti orang dewasa. Pengobatan itu tak akan memberikan efek apapun, tak menyembuhkan. kalaupun digosok berulang kali mengunakan kecoak tanah, bukannya sembuh, malah kulit di pipi anak menjadi merah dan gatal-gatal.
Dengan demikian, apabila ada dari Anda yang mengalami sakit gigi tetapi takut ke dokter gigi, saya pikir cara pengobatan menggunakan "Ita" (kecoak tanah) bisa menjadi solusi.Â
Bisa jadi, tidak semua dari kita menyukai pengobatan seperti yang saya jelaskan di atas, dengan alasan kecoak tanah tersebut jijik dan jorok. Namun kembali lagi pada diri sendiri, apabila menginginkan kesembuhan dengan cara tradisional yang termasuk mudah dan murah, ya, kecoak tanah solusinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H