Mohon tunggu...
Ade T Bakri
Ade T Bakri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka kopi

Adenyazdi.art.blog

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Menilik Kelayakan Prasarana Terkhusus Area Pelabuhan di Kalabahi Kabupaten Alor

6 Juli 2021   10:41 Diperbarui: 7 Juli 2021   15:56 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terminal penumpang kapal laut pelabuhan kalabahi Alor (Dokpri)

Syahdan, berbicara tentang infrastruktur, tentu kita tahu bersama bahwa infrastuktur dalam bahasa indonesia adalah prasarana. Lalu apa itu prasarana?

Dalam KBBI, prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses usaha, pembangunan, proyek, dan sebagainya. Kalau kita ambil contoh macam-macam prasarana yaitu: jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dll.

Dalam tulisan ini saya takakan menjelaskan apa saja ukuran/kriteria sebuah negara dikatakan maju. Akan tetapi dalam tulisan ini, saya hanya ingin menilik salah satu prasarana yang ada di daerah saya, kabupaten Alor. 

Prasarana yang saya maksud adalah pelabuhan. Mengapa hanya pelabuhan? Begini kawan. Beberapa hari yang lalu saya diajak teman memancing di area pelabuhan kalabahi (Alor).

Pelabuhan tersebut dermaganya biasa digunakan untuk tempat berlabuh kapal-kapal penumpang. Tempat aktivitas penumpang yang naik turun kapal.

Nah, ketika memasuki area pelabuhan, saya melihat sebuah kapal kargo bersandar di dermaga dan melakukan aktivitas bongkar-muat peti kemas.

Bagi saya ini pemandangan aneh, tidak seperti pelabuhan yang saya temui di daerah lain.

Bukankah dermaga ini hanya digunakan untuk tempat berlabuh kapal-kapal penumpang tetapi mengapa dermaga ini juga digunakan untuk tempat berlabuh kapal kargo untuk melakukan aktivitas bongkar muat, saya membatin.

Suasana bongkar muat barang kargo di dermaga Kalabahi (Dokpri)
Suasana bongkar muat barang kargo di dermaga Kalabahi (Dokpri)
Suasana bongkar muat barang kargo di dermaga Kalabahi (Dokpri)
Suasana bongkar muat barang kargo di dermaga Kalabahi (Dokpri)

Ketika saya bertanya ke teman tentang aktivitas bongkar muat peti kemas di dermaga ini. Ia berkata, aktivitas tersebut sudah lama dilakukan, dan dermaga yang digunakan untuk tempat berlabuh kapal-kapal kargo itu, ya, dermaga ini.

Mengapa begitu?

Walaupun di dalam satu pelabuhan, dermaga kapal kargo seharusnya dibuat terpisah dengan dermaga kapal penumpang. 

Tatkala saya mengatakan demikian, teman saya hanya menjawab, barangkali takada dana dari pemerintah untuk membuat dermaga lagi. Saya hanya tertawa mendengar jawaban teman itu.

Bukannya kenapa, karena dengan adanya aktivitas bongkar muat peti kemas tersebut, dan hanya ada satu saja akses jalan ke dermaga, akibatnya jalan menuju dermaga menjadi rusak parah. Yang terlihat bukan lagi jalan beraspal, tetapi jalan bertanah dan berdebu.

Apalagi dengan adanya aktivitas kenderaan roda enam didekat gedung terminal, membuat terminal tunggu penumpang tembok, lantainya, menjadi berdebu. Dan sepertinya gedung terminal penumpang kelihatan tidak terawat dengan baik. 

Kondisi jalan masuk ke dermaga Kalabahi (Dokpri)
Kondisi jalan masuk ke dermaga Kalabahi (Dokpri)
Kondisi jalan masuk ke dermaga Kalabahi (Dokpri)
Kondisi jalan masuk ke dermaga Kalabahi (Dokpri)

Sebelum melanjutkan tilikan saya, ada baiknya saya menyinggung sedikit apa itu pelabuhan dan apa itu dermaga, supaya tak gagal paham.

Pelabuhan, menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.69 Tahun 2001, adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Sedangkan dermaga adalah tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang. crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.

Jadi intinya, dalam area pelabuhan bisa terdapat beberapa dermaga, yaitu dermaga untuk kapal penumpang, dermaga untuk kapal kargo dll.

Syahdan, bagi saya seharusnya pemerintah atau pihak berwenang di Kabupaten Alor membuat dermaga yang terpisah antara dermaga kapal penumpang dan dermaga untuk kapal kargo.

Mengapa demikian?

Kita tentu tahu bersama bahwa salah satu hal terpenting bagi kita manusia adalah kenyamanan. Dan untuk area pelabuhan, kenyamanan berhubungan dengan fasilitas yang baik, yaitu jalan yang tidak berlubang, ruang tunggu yang bersih, toilet yang tidak jorok, keamanan, dan lain sebagainya.

Coba Anda bayangkan bagaimana kondisi pelabuhan jika dermaga kapal untuk penumpang, di situ juga digunakan untuk kapal kargo, kacau balau, bukan? 

Kondisi Jalan yang rusak, berdebu, kotor, gedung yang tidak terawat, ditambah lagi sampah plastik yang dibuang kelaut, itu terlihat di sekitaran dermaga Kalabahi.

Saya pernah singgah di pelabuhan Makassar pada tahun 2004, kondisi pelabuhan pada tahun itu sungguh memperihatinkan. Hampir mirip dengan pelabuhan kalabahi. Banyak penjual makanan, pengemis, sampah berserakan di mana-mana. Saking padatnya orang-orang di pelabuhan membuat kita sulit membedakan mana penumpang kapal, penjual, pengantar dll.

Akan tetapi sekarang ini kondisi pelabuhan Makassar berbeda dengan tahun sebelumnya, tata kelola pelabuhan yang baik membuat kondisi pelabuhan Makassar kiwari terlihat rapi dan tertib. Dermaga kapal penumpang dipisah dengan dermaga kapal kargo. Gedung terminal penumpang pun bersih dan sejuk.

Kalau di bandingkan dengan pelabuhan di Provinsi NTT, khusus pelabuhan Tenau Kupang. Kata orang pelabuhan Tenau "masih kalah jauh" dengan pelabuhan Makassar.

Saya pikir bagus apabila pemerintah/petugas berwenang di Kabupaten Alor mengambil contoh dari tata kelola pelabuhan yang ada di Makassar.

***

Pelabuhan di Kabupaten Alor, terkhusus kota Kalabahi memiliki tiga dermaga. Pertama, dermaga kalabahi yang biasa digunakan untuk kapal-kapal penumpang sepert kapal PT Pelni.

Kedua, dermaga dulionong. Biasa digunakan untuk kapal-kapal kayu dan fiber yang berukuran sedang.

Dan ketiga, dermaga Ferry untuk kapal-kapal ferry lintas Kabupaten yang ada di NTT.

Nah, dari ketiga dermaga tersebut, menurut saya dermaga yang saat ini terlihat layak dan bagus digunakan untuk kapal penumpang (Kapal PELNI) adalah dermaga dulionong.

Karena kondisi area dermaga masih terlihat baik dan bersih. Berbeda dengan dermaga di sebelahnya. Walaupun masih bisa digunakan, jalan masuk darmaga terlihat rusak parah, belum lagi terminal penumpang yang tidak terurus dengan baik. 

Kendati kondisi area di sekitar dermaga Kalabahi terlihat memperihatinkan. Akan tetapi, pihak yang berwenang masih saja menggunakan dermaga tersebut sebagai tempat aktivitas kapal penumpang dan juga kapal kargo. Barangkali mereka memiliki alasan sendiri. 

Namun, kalau melihat kondisi tersebut, menurut saya sebaiknya area di dermaga tersebut segera diperbaiki. Setelah itu dibenahi, diatur dan juga diawasi agar tertata dengan baik.

Pelabuhan dengan prasarana baik, akan menjadi daya tarik sendiri bagi setiap pengunjung yang berkunjung menggunakan transportasi laut. Pun pelabuhan dengan tata kelola efektif dan efesien akan menarik investor untuk berinvestasi melalui sektor kelautan.

Sebagai masyarakat Alor kita tentu takingin pelabuhan kita dikatakan terburuk di antara pelabuhan yang ada di provinsi NTT, bukan?

Selain peran pemerintah dalam membenahi infrastruktur yang ada di Kabupaten Alor. Kita sebagai masyarakat Alor pun seharusnya bertanggung jawab atas kenyamanan dan kebersihan di area pelabuhan.

Dengan cara bagaimana?

Pertama, mulailah membangun kesadaran diri dengan tidak membuang sampah sembarangan di area pelabuhan, jangan buang sampah ke laut, tetapi buanglah sampah pada tempah sampah yang disediakan. Kedua, jangan merusak dan mencoret-coret fasilitas di area pelabuhan.

Dengan itu, saya pikir minimal kita telah berkontribusi dalam membantu pemerintah dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan di area pelabuhan.

Dampak positif dari prasarana yang baik adalah selain berpengaruh terhadap pendapat daerah, membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Alor pun menjadi buah bibir untuk setiap orang berkunjung, karena terkenal dengan pelabuhannya yang bersih dan juga nyaman. 

Dengan adanya kepedulian bersama antara pemerintah dan masyarakat, tentu sangat membantu mempercepat misi dari pemerintah daerah yaitu Alor kenyang, Alor sehat Alor pintar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun