Mohon tunggu...
Ade T Bakri
Ade T Bakri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka kopi

Adenyazdi.art.blog

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Barangkali Hujan dan Tanaman Porang Berjodoh

7 Desember 2020   08:47 Diperbarui: 7 Desember 2020   15:27 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumbuh bagaikan jamur di musim hujan (dokpri)

Tanaman tesebut sangat berkhasiat untuk menyembuhkan kutu air. Dan itu sudah saya bahas dalam tulisan saya sebelumnya.

Awalnya, saya hanya tahu daunnya yang dipanggang atau dipanaskan hingga mengeluarkan cairan atau getah lalu ditempelkan ke bagian jari kaki yang terkena kutu air.

Namun, saya mendapat informasi terbaru mengenai cara pengobatan kutu air menggunakan tanaman porang.

Berangkat dari pengalamannya terserang kutu air, teman saya mengatakan bahwa, bukan hanya daunnya yang dapat menyembuhkan kutu air tapi juga batang dari porang.

Caranya batang dari tanaman porang itu dipotong, ketika dipotong akan mengeluarkan getah/cairan, bagian yang mengeluarkan cairan tersebut, dipanaskan kemudian ditempelkan jari-jari kaki yang terdapat kutu air.

Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.
(QS LUQMAN:10)

Tumbuh bagaikan jamur di musim hujan (dokpri)
Tumbuh bagaikan jamur di musim hujan (dokpri)

Singkat kata. Batang dari tanaman porang pun sangan mujarab menyembuhkan kutu air.

Dengan demikian, porang merupakan obat alami bagi kutu air. Ia termasuk salah satu perantara dalam menyembuhkan penyakit kutu air. Dan kutu air sendiri umumnya menyerang pada keadaan yang basah, lembab, dan lumpur pada musim hujan saat ini

Sehingga dengan tumbuhnya porang dalam musim hujan saat-saat ini, bagi saya itu membuat sebuah hubungan yang serasi.

Ketika terserang kutu air di musim hujan. Ada porang sebagai penyembuh.

Maka dari itu saya mengatakan bahwa porang dan hujan itu barangkali berjodoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun