Baru-baru ini terdengar berita yang mengejutkan sekaligus  menyesakkan. Seorang Ulama Suriah yang dalam kiprahnya selalu bersuara menyerukan toleransi, perdamaian antar agama dan mazhab meninggal akibat terkena ledakan Bom. Beliau adalah Syaikh Adnan Al-Afyouni (Mufti Damaskus Syiria).
Melansir CNN Arab. Syekh Adnan ditemukan Meninggal  di kota kecil Qudsaya, dekat Damaskus pada Kamis malam waktu setempat. Kantor berita SANA melaporkan adanya 'alat peledak' yang dipasang di mobilnya.
***
Syaikh Adnan Al-Afyouni  lahir di Damaskus pada tahun 1954. Selain dikenal sebagai ulama. Beliau juga anggota dewan hukum ilmiah di Kementerian Wakaf dan seorang mufti di daerahnya. Selain itu, beliau juga pengawas umum dari Pusat Islam Internasional Al Sham yang melawan aksi dan pemikiran terorisme.
Dari rekam Jejaknya. Saya mengetahui bahwa beliau terkenal dengan pemikiran yang moderat. Pemikiran dan gagasan persatuan selalu beliau suarakan di berbagai kesempatan. Semisal, seminar atau pertemuan-pertemuan yang di hadiri nya.
Belum lama ini, beliau pernah datang  keindonesia untuk mengikuti pertemuan World Sufi Forum di Pekalongan. Seperti biasanya, di sela-sela kesempatan, beliau selalu berpesan tentang pentingnya persatuan, persaudaraan antara sesama muslim.
Seperti di lansir Ngopibareng.id. Beliau juga mewanti-wanti agar Indonesia terus dijaga dari radikalisme yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam dan kemanusiaan.
Dalam al-'Alaqah baina ad-Din wa al-Wathan 184 beliau menegaskan: "Yang paling mengancam persatuan bangsa--bagi negeri-negeri berpenduduk muslim--adalah pola pikir radikal yang menebar permusuhan antara anak bangsa dan memecah belah bangsa atas nama agama."
Kenapa dalam setiap kesempatan beliau selalu menyampaikan pentingnya persatuan?Â
Dalam Wikipedia (Baca: Perang Saudara suriah ) mengakibatkan begitu banyak memakan korban jiwa. Barangkali dari itulah, Syekh bukti selalu  berpesan pentingnya persatuan dan juga waspada terhadap Paham-paham Radikal yang memecah belah umat, seperti yang terjadi di negaranya.