Mohon tunggu...
Ade Arip Ardiansyah
Ade Arip Ardiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Jurnalis Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pandangan Ulama tentang "GOLPUT"

27 November 2024   21:23 Diperbarui: 27 November 2024   21:23 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://hariandewata.com/wp-content/uploads/2023/08/Anak-Muda-Jadi-Penentu-Jangan-Golput-Demi-Kemajuan-Bangsa.png

Beberapa fatwa ulama kontemporer, seperti Lajnah Daimah di Arab Saudi, menyatakan bahwa meninggalkan pemilu tanpa alasan syar'i adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab. Mereka menegaskan bahwa umat Islam wajib memilih pemimpin yang terbaik sesuai kemampuannya. Golput dianggap meninggalkan kewajiban ini.

Dalam Islam, membiarkan pemimpin yang zalim berkuasa tanpa upaya mencegahnya adalah dosa. Rasulullah SAW bersabda: "Akan ada pemimpin-pemimpin yang zalim, maka barang siapa yang membenci kemungkaran mereka, ia selamat..." (HR. Muslim). Golput dapat dianggap sebagai sikap pasif yang membiarkan kezaliman terjadi.

Fikih prioritas (fiqh al-awlawiyyat) menekankan pentingnya mendahulukan kewajiban yang lebih besar. Dalam konteks pemilu, memilih pemimpin yang baik menjadi prioritas. Imam Al-Ghazali menekankan bahwa maslahat umat lebih penting daripada kepentingan individu. Golput berarti mengabaikan prioritas ini.

Berdasarkan analisis kitab turats dan pandangan ulama, golput secara umum tidak dianjurkan dalam Islam. Partisipasi dalam pemilu adalah bentuk tanggung jawab sosial dan agama. Dengan tidak memilih, umat Islam berpotensi melalaikan kewajibannya terhadap kemaslahatan umum dan membuka peluang bagi kezaliman. Oleh karena itu, umat Islam sebaiknya menggunakan hak pilihnya dengan bijak untuk memilih pemimpin yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun