Mungkin ada sebagian kecil anak yang bercita-cita untuk tidak mau menyusahkan orang tuanya. Sebagian yang lain, merasa bahwa cita-cita seperti ini tidak ada dalam agenda mereka. Sebagian sisanya tidak peduli apakah akan menyusahkan atau tidak.
Tapi, aku bisa memastikan bahwa semua orang tua bercita-cita untuk tidak mau menyusahkan anak-anak mereka.
Ini pasti. Itu sebabnya meski harus merasa kaki sakit seperti ditusuk-tusuk ketika berjalan, lansia tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka tanpa perlu banyak minta tolong pada anak mereka.Â
Meski tubuh sudah merasa sering mengantuk dan cepat lelah, para lansia tetap berusaha untuk bisa memperbaiki barang pribadi mereka.Â
Sendal yang copot disambung dengan peniti, baju yang robek ditambal, tali kolor yang kendur diikat lebih ketat. Menumbuk obat tradisional sendiri, dan memikirkan cara praktis agar mereka tidak terlihat terlalu kepayahan.Â
Seperti membuat tali jemuran sependek mungkin, karena pinggang terasa sakit jika harus meregang ke atas agar bisa menjemur. Membuat tongkat yang nyaman dari bilah kayu agar bisa membantu berjalan.Â
Jika dilihatnya anaknya sibuk mengasuh cucu, mereka tak segan menawarkan bantuan untuk ikut mengasuh cucu. Terkadang, ikut mengangkat jemuran yang sudah kering. Atau menyapu halaman yang kotor oleh daun yang gugur.Â
Pokoknya, para lansia selalu berusaha untuk bisa membantu anaknya, semaksimal usaha yang bisa mereka lakukan.
Tanpa bantuan anak-anaknya, sesungguhnya, setiap orang tua insya Allah bisa membantu dirinya sendiri. Karena takdir Allah atas diri mereka terjadi secara alami, jadi meski kepayahan mereka masih mampu menangani diri mereka sendiri.
Menjadi tua itu tidak serta merta tiba-tiba loh. Ada prosesnya. Seiring waktu, pendengaran berkurang. Seiring waktu epnglihatan berkurang. Seiring waktu, tulang mulai melemah, penyakit semakin bertambah. Mungkin awalnya lutut terasa sakit jika dipakai buat berjalan.Â