Mohon tunggu...
ade anita
ade anita Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, blogger

ibu rumah tangga yang suka menulis dan berkebun serta menonton drama silat china.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Baju Baru Buat Lebaran bagi Penduduk Asli Jakarta

23 April 2022   12:57 Diperbarui: 23 April 2022   12:59 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jalan sudirman yang terlihat sepi dari hotel Grand Hyat (foto milik pribadi)
jalan sudirman yang terlihat sepi dari hotel Grand Hyat (foto milik pribadi)
Kalau sudah begini, apa orang-orang Jakarta yang berlebaran masih membutuhkan baju lebaran 2022 yang baru? Jawabnya iya. Karena acara silaturahmi masih tetap berjalan. Dan acara silaturahmi penduduk Jakarta sering terbaca sebagai ajang memperlihatkan kemapanan mereka pada sanak keluarga  dan handai taulan yang ditemui di acara open house Lebaran nanti. 

Sudah dua tahun loh, sekali lagi 2 tahun, penduduk Jakarta dengan tertib mematuhi aturan Pembatasan Kegiatan Sosial di Masyarakat sehingga mereka sama sekali tidak melakukan kegiatan open house lebaran alias halal bihalal lebaran alias menerima tamu saat lebaran. Jadi, ketika sekarang sudah normal kembali, masa iya nggak beli baju baru?

Baju lebaran itu reward tersendiri buat siapa saja. Dan terutama, reward karena kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan selama pandemi bagi penduduk  asli Jakarta yang tertib dan disiplin. 

Justru, menurut pengamatanku nih, penduduk asli Jakarta, tidak hanya tampil dengan baju baru saja. Tapi juga perlengkapan shalat yang baru, perlengkapan set  makanan yang baru, Taplak meja baru, juga cat rumah yang diperbaharui. Toples-toples kue juga terkadang baru.  Bunga-bunga segar dipajang hingga aroma rumah menjadi wangi dan terasa segar.

Pesanan katering lebaran juga ramai. Di grup-grup whatsapp, berseliweran penawaran pemesanan makanan untuk disantap di hari raya. Penduduk asli Jakarta memang kebanyakan adalah generasi baru yang jarang memasak hidangan lebaran dalam jumlah banyak sendirian. 

Mereka lebih condong untuk membeli paket hidangan lebaran yang ditawarkan. Tentu saja dipesan dari tempat yang makanannya sesuai dengan cita rasa lidah masing-masing keluarga.

Penduduk Jakarta asli memang se-borju itu. Itu sebabnya mereka seperti tidak terpengaruh dengan gejolak kenaikan harga sembako, minyak goreng, apalagi baju dan aksesoris. Harga IPAD terbaru yang puluhan juta rupiah saja mereka bersedia ikut antri panjang. 

Bahkan kebijakan Pemda DKI Jakarta untuk mengatasi kemaetan jalan raya sehingga memberlakukan kebijakan plat nomor ganjil genap, disikapi oleh penduduk Jakarta dengan cara punya dua buah kendaraan, yang satu pakai plat nomor ganjil, yang lain pakai plat nomor genap.

Dan di hari-hari lebaran dimana Jakarta sepi, kita juga akan melihat pemandangan yang amat langka. Yaitu ketika mobil-mobil sport yang super mewah berseliweran di Jalan raya. Kecepatannya juga kecepatan normal, tidak kecepatan yang tersendat karena terjebak macet.

Hunian hotel sering full booked di Jakarta. Alasan mereka yang menginap di hotel, sederhana, karena pembantu rumah tangga sedang pulang kampung. Jadi, daripada repot lebih baik sementara menginap dulu di hotel yang sudah menyediakan free breakfast, room service, dan membuka layanan buffet makan siang dan makan malam. 

Eh....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun